Potensi Budidaya Ikan Air Payau Lampung Capai Ratusan Ribu Ton Per Tahun -->

Iklan Semua Halaman

Potensi Budidaya Ikan Air Payau Lampung Capai Ratusan Ribu Ton Per Tahun

Khalied Malvino
12 Desember 2017
Illustrasi kegiatan budidaya ikan | Istimewa
Bandar Lampung, eMaritim.com - Potensi budidaya perikanan air payau di Provinsi Lampung dinilai cukup tinggi karena dapat memproduksi hingga 182.864 ton per tahun. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung, Toga Mahaji, Senin (11/12/2017).

Toga menyebutkan, budidaya perikanan air payau itu berada di Teluk Lampung, Teluk Semangka, pantai timur, dan pantai barat. Hasil perikanannya, berupa udang, bandeng, kerapu, dan kakap. "Luas budidaya perikanan air payau di Lampung  131.400 hektare," ujar Toga, seperti dikutip medanbisnisdaily.com, Selasa (12/12/2017).

Untuk budidaya perikanan laut, menurut Toga, potensinya juga besar, lebih dari 10.600 hektare. "Saat ini, dari potensi lahan yang ada, seluas 681 hektare dimanfaatkan untuk budidaya ikan kerapu, mutiara (3.999 hektare), rumput laut (1.325 hektare), dan kerang-kerangan (4.596 hektare)," tambahnya,

Toga menjelaskan, Provinsi Lampung juga memiliki potensi untuk budidaya ikan air tawar. Potensi tersebut, salah satunya dapat dilihat di Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Lampung Barat yang mencapai 275.000 ton per tahun.

Mantan Menteri Perikanan, Rokhmin Dahuri di Universitas Lampung (Unila), Bandar Lampung, Sabtu (9/12) menuturkan, keunggulan komperatif bangsa Indonesia salah satunya di sektor agrikultur. Potensinya dari sektor perikanan dan kelautan bisa mencapai US$ 200 miliar.

"Namun sektor tersebut persoalannya belum digunakan secara optimal. Hanya 22 persen yang baru dimanfaatakan dari potensi yang ada," papar Rokhmin.

Menurut Rokhmin, peluang tersebut harus dimanfaatkkan oleh pemerintah dan rakyat Indonesia sehingga diharapkan dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi negara ini dari lima persen menjadi tujuh persen.

"Peluang tersebut harus dimanfaatkan pemerintahan Joko Widodo dan rakyat Indonesia agar ekonomi kita bisa tumbuh menjadi tujuh persen," tandasnya.(*)