KNKT Investigasi 34 Kecelakan Kapal di Tahun 2017 -->

Iklan Semua Halaman

KNKT Investigasi 34 Kecelakan Kapal di Tahun 2017

18 Januari 2018
KNKT Rilis capaian kerja Investigasi Keselamatan Transportasi Tahun 2017
Jakarta, eMaritim.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)  lembaga nonstruktural di lingkungan Kementerian Perhubungan yang bertanggung jawab ke Menteri Perhubungan hari ini merelease hasil kinerja selama tahun 2017. Jumlah kecelakaan transportasi pelayaran lebih meningkat dibanding tahun sebelumnya 2016.

Plt. Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Pelayaran Haryo Satmiko menyampaikan total kecelakaan pelayaran yang di investigasi oleh KNKT di tahun 2017 sebanyak 34 kecelakaan, ini lebih besar dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya sebanyak 18 kecelakaan.

Menurut Haryo dari jumlah total kecelakaan kapal yang di investigasi oleh KNKT ada 6 kapal yang tenggelam, 14 kapar terbakar atau meledak, 6 kapal tubrukan, 6 kapal kandas, dan 2 lainnya yang belum diketahui oleh KNKT.

“korban jiwanya dalam kecelakaan pelayaran 2017 ini ada 42 orang yang meninggal dunia atau hilang, dan 2 korban luka-luka,” ungkapnya

Di tahun 2017 KNKT telah investigasi sebanyak 29 kapal Indonesia, serta 5 investigasi dan 1 perbantuan investigasi kapal asing bekerjasama dengn TSIB Singapore, Mardep Hongkong, JTSB Japan, Mardep Malaysia.

Menurut data yang disampaikan Haryo dalam pemparannya menunjukkan di sekitar perairan Sumatera ada 1 kapal tenggelam di Selat Malaka, 1 kapal Tubrukan di Selat Singapura, 1 kapal kandas di Selat Karimata, 1 lainnya di Sungai Musi.

Kecelakaan di Pulau Jawa 5 kecelakaan di Selat Sunda yang terdiri dari 2 kapal terbakar, 2 kapal senggolan, dan 1 kapal kandas. Sementara di laut Jawa terjadi 10 kecelakaan pelayaran yang terdiri dari 6 kapal terbakar, 2 kapal tenggelam, 1 kapal kandas, dan 1 kapal tubrukan.

Selat Lombok ada 1 kapal yang kandas, dan di laut Flores ada 1 kapal yang tenggelam.

Di Kalimantan ada 1 kapal tubrukan di sungai Kapuas, 1 kapal tubrukan di sungai Mentaya, 1 kapal tenggelam di sungai Barito.

Selat Makassar ada 4 kapal terbakar, 1 tengggelam, dan 1 lainnya. Sementara di laut Maluku ada 1 kapal terbakar, di laut Seram ada 1 kapal kandas, dan di laut Banda ada 1 kapal terbakar dan 1 kapal kandas.

Menurut Haryo dalam capaian kerja 2017 KNKT, ada 4 investigasi telah final, 8 draft laporan final, dan 22 draft laporan yang masih pendahuluan.

Kasus kecelakaan kapal yang menonjol terjadi pada kapal angkutan penumpang tradisional seperti KM Zahro Express dan Speed Boat Sri Rejeki Baru. “untuk kasus kebakaran kapal 50% di dominasi oleh kapal Ro-Ro penumpang dan kapal penumpang,” jelasnya. (hp)