Kapal Tol Laut Ro-Ro Milik Pelni Trayek Nunukan Surabaya Merugi -->

Iklan Semua Halaman

Kapal Tol Laut Ro-Ro Milik Pelni Trayek Nunukan Surabaya Merugi

06 Maret 2018

Ilustrasi
Kalimantan Utara, eMaritim.com – Tengah berjalannya program tol laut yang di gencarkan Pemerintah era Jokowi-JK hingga saat ini belum berjalan maksimal di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Kapal Motor (KM) Egon yang berlayar dari Nunukan ke Surabaya diduga merugi dan belum maksimal dalam pemanfaatannya.

KM Egon sendiri belum dimanfaatkan dengan baik oleh para pengusaha di Nunukan. Dengan biaya operasional yang tinggi dan tidak seimbang dengan pemasukan, diduga kapal jenis Roll On Roll Off (Ro-Ro)  itu merugi.

Kepala PT Pelayaran Indonesia (Pelni) Cabang Nunukan, Musli mengatakan, untuk KM Egon dapat mengangkut penumpang sebanyak 520 orang. Serta dapat mengangkut barang dan kendaraan, namun hingga saat ini belum dapat dimaksimalkan.

“Penumpang terkadang yang menggunakan KM Egon 100 hingga 200 orang saja,” kata Musli seperti dikutip dari prokal.co.

Dengan minimnya masyarakat yang memanfaatkan KM Egon ini, sudah tentu akan dievaluasi setiap enam bulan sekali. Untuk diketahui hingga kini KM Egon baru beroperasi di Nunukan sekitar 4 bulan.

Lebih lanjut Musli menjelaskan, KM Egon yang masuk ke Nunukan tentu membutuhkan biaya operasional. Jika belum dimanfaatkan tentu tidak akan ada pemasukan ke PT Pelni. Bahkan, KM Egon berkali-kali disampaikan ke pemerintah maupun masyarakat untuk memanfaatkan kapal tersebut.

Untuk biaya KM Egon sendiri, ketika pengguna merasa kesulitan. Ia menawarkan untuk dikomunikasikan agar dapat diberikan keringanan. Jika tanpa komunikasi, tentu sulit diketahui kendalanya di masyarakat maupun pengusaha untuk bisa menggunakan KM Egon.

“Semua dapat diangkut menggunakan KM Egon, bahkan sembako dapat didatangkan dari Surabaya,” ujarnya.

Saat ini tiga kapal dari PT Pelni yang telah masuk ke Nunukan, bahkan KM Egon masuk karena permintaan dari pemerintah daerah. Seharusnya dapat segera memanfaatkan jasa transportasi laut tersebut. Jika terkendala harga, segera disampaikan dan dilanjutkan ke PT Pelni pusat.

“Semoga saja ada upaya masyarakat untuk memanfaatkan KM Egon ini, jika ada permintaan segera kami sampaikan ke PT Pelni pusat,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Nunukan, Ir Jabbar mengatakan, untuk perdagangan di Nunukan para  pengusaha masih banyak memilih dan mengambil sembako dari Tawau, Malaysia. Sehingga kapal pengangkut barang dalam negeri belum dimaksimalkan.

“Untuk sembako saat ini yang sering diambil pengusaha dari Tawau, Malaysia adalah gula dan minyak goreng,” kata Jabbar.

Menurutnya, jika KM Egon belum dimanfaatkan, ke depan perlu dilihat para pengusaha apakah tetap tidak memanfaatkan kapal tol laut jika telah masuk. Karena jika sembako diambil dari Surabaya, menggunakan kapal tol laut tentu harga barang dapat bersaing dengan barang dari Malaysia.

“Untuk harga tidak jauh berbeda sebenarnya, sembako luar negeri dan dalam negeri. Namun harus dipahami lidah masyarakat di Nunukan lebih enak merasa barang dari Malaysia,” tambahnya. (*/hp)