Sudah Membangun Kapal Navigasi 2,47 Triliun, Masih Banyak Suar Yang Mati. -->

Iklan Semua Halaman

Sudah Membangun Kapal Navigasi 2,47 Triliun, Masih Banyak Suar Yang Mati.

05 Juni 2018
eMaritim.com, 5 Juni 2018


Keselamatan Pelayaran di daerah Banten dikhawatirkan akan semakin berbahaya untuk pengguna jasa di area tersebut, hal ini dikarenakan keberadaan SBNP berupa pelampung suar (Light Buoy) masih sangat jarang.

Dalam wawancara dengan seorang pandu senior Pelindo Banten Capt. Andri Sintyadi,  disebutkan; "Dari Chandra Asri sampai Galangan SMI di Bojonegara, masih diperlukan sekitar 30 pelampung suar untuk membantu para navigator berlayar dengan aman. Sudah banyak kecelakaan kapal yang disebabkan mereka tidak hapal jalur dan tidak ada pelampungnya" .

Lebih jauh Capt. Andri menjelaskan ; "Sementara suar pelampung yang berfungsi dengan baik tidak sampai sepertiga dari jumlah keseluruhan. Sebagai pandu,  saya malu harus menjelaskan kepada kapal yang datang,  apalagi kapal asing. Mereka sering mengejek sebagai Dark Country".

Seperti diketahui,  guna mendukung peningkatan keselamatan pelayaran, pada tahun 2018 Kementerian Perhubungan telah mengalokasikan anggaran kepada HUBLA sebesar 11,6 Triliun. Dan pada tahun tahun sebelumnya HUBLA juga sibuk dengan pembangunan kapal pengamat perambuan dan kapal induk perambuan.

Secara total sejak 2015 kapal Navigasi yang dibangun berjumlah 20 unit dengan rincian sebagai berikut:
- Galangan Dumas Surabaya 4 unit, masing masing Rp.123 Milyard
- Galangan Orela Gresik 1 unit Rp.123 milyard
- Galangan Palindo Batam 5 Unit, masing-masing 123 Milyard
- Galangan Multi Prima Batam, 3 unit masing-masing Rp.32 Milyard
- Galangan Citra Batam 2 unit masing-masing Rp.32 Milyar dan 2 unit masing-masing Rp.123 Milyard.
- Galangan Multi Ocean Tanju Balai Karimun 2 unit, masing-masing Rp. 123 Milyard.
- Galangan di Makassar 1 unit Rp.123 Milyard.

Harap jangan terkecoh,  kapal kapal tersebut dibuat untuk mengamati dan merawat Pelambung suar dan tugas lainnya. Jadi masih dibutuhkan gaji ABK,  biaya BBM,  Sertifikat,  Maintenance, Docking dan lain lain. Artinya ratusan milyard lagi dibutuhkan untuk merawat pelampung suar tersebut.

Sementara jika dilakukan pemasangan 1 set buoy navigasi untuk kedalaman air sekitar 30 meter berkisar di angka Rp.1 -1,5 milyard  dengan masa pakai diatas 20 tahun selama tidak tertabrak kapal. Perawatan bisa dilakukan 1 tahun sekali untuk melihat Batterei, sambungan segel, swivel, kenter link dan sinkernya jika perlu. Sementara perawatan 3 bulan dan 6 bulanan biasanya hanya inspeksi visual saja.

Tahun lalu Direktur Jenderal Hubla (saat itu) A. Tonny Boediono mengatakan, pembuatan sejumlah kapal navigasi ini merupakan dampak Indonesia sebagai negara maritim. Selain itu, juga menjadi tanggung jawab pihaknya untuk menjamin keselamatan pelayaran melalui penyelenggaraan kenavigasian di seluruh wilayah perairan di Indonesia. "Ini bukti keseriusan kami (pemerintah) dalam meningkatkan jumlah armada kapal navigasi di Indonesia," papar A. Tonny Boediono, tahun lalu.

Jika mengadakan kapal seharga 2,47 triliun saja bisa, pastinya tidak sulit membeli 1000 (seribu)
set SBNP pelampung suar yang harga nya jauh dibawah itu semua. Jangan sampai kapal dibeli untuk merawat pelampung suar,  sementara pelampung suarnya sendiri tidak ada.(zah)