Delegasi INSA bersama Mare Forum |
Jakarta, eMaritim.com - DPP Indonesian National Shipowners’
Association berpartisipasi pada pameran perkapalan internasional Posidonia
2018, yang diselenggarakan di Athena, Yunani, tanggal 4-8 Juni 2018.
Keikutsertaaan Indonesia untuk pertama kalinya dalam ajang
ini berkat kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Republik Yunani
di Athena dengan DPP INSA. Dalam acara ini, KBRI bersama DPP INSA membuka stand
Indonesia untuk menampilkan khasanah usaha maritim dalam negeri yang terbaik.
Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto yang menjadi pemimpin
delegasi DPP INSA mengatakan, ajang ini memberikan kesempatan Indonesia untuk
menampilkan sektor kemaritimannya dalam pameran perkapalan terbesar di
Mediterania.
“Ini merupakan ajang besar dengan berkumpulnya seluruh stakeholder
kemaritiman dunia. Melalui ajang ini diharapkan, akan meningkatan kerja sama
maritim Indonesia dengan negara lain demi kepentingan nasional,” katanya, Selasa (06/05/2018).
Carmelita juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Dubes
Republik Indonesia untuk Republik Yunani,
Ferry Adamhar yang telah memfasilitasi dan mendukung penuh dalam
mempromosikan sektor maritim nasional
kepada dunia internasional, pada
Pameran Posidonia 2018 ini.
Pameran perkapalan internasional Posidonia merupakan pameran
yang telah berjalan selama 50 tahun. Pada pameran 2016 lalu, sedikitnya diikuti
33.512 exhibitors, pengunjung dan jurnalis.
Exhibitors dan pengunjung pada pameran Posidonia 2016
merupakan pelaku usaha sektor maritim internasional, seperti pemilik perusahaan
perkapalan, agen kapal, industri peralatan maritim dan sebagainya. Pihak
penyelenggara mencatat new building order book selama pameran
mencapai 10 % dari total global order for new shipsdi 2016 dengan nilai USD
22 miliar.
Untuk Pameran perkapalan internasional
Posidonia 2018 diikuti oleh lebih dari 101 negara dengan lebih dari 1800
peserta dan diharapkan dapat menyedot lebih dari 20.000 pengunjung. Pameran ini
menampilkan produk perkapalan, galangan, registrasi kapal, badan klasifikasi,
kepelautan, asuransi, pembiayaan, pelabuhan dan ragam produk dan jasa lainnya.
Pada tahun ini, Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras
membuka langsung pameran Posidonia 2018. Hadir pula dalam ajang ini Sekretaris
Jenderal International Maritime Organization (IMO) Kitack Lim dan European
Commissioner for Transport Violeta Bulc. Selain itu, pada acara pembukaan ini
juga dihadiri oleh pejabat setingkat menteri terkait sektor perkapalan dari
negara-negara pelaku utama perkapalan dunia seperti Inggris, Malta, Siprus,
Hongkong, Liberia, Singapura dan Polandia.
Pada kesempatan ini, Perdana Menteri Yunani Alexis
Tsipras sempat berbincang dengan Duta Besar Indonesia untuk Republik Yunani
Ferry Adamhar dan Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto di area stand
Indonesia. Alexis Tsipras mengharapkan adanya hubungan insan maritim di antara
kedua negara yang lebih kuat dan saling mendukung.
Saat ini, jumlah armada Yunani mencapai 4.092 kapal dengan
320.597.574 DWT dan 188.904 GT. Pada sektor kapal tanker dan kargo, kapasitas
armada Yunani mencapai 171,3 juta ton atau 81,57% kapasitas dunia.
Potensi kerja sama sektor maritim antara Indonesia dan
Yunani cukup terbuka, terlebih Presiden Joko Widodo mencanangkan
Indonesia sebagai negara poros maritim dunia. Tentunya kerja sama
dengan pemain utama perkapalan dunia akan menunjang terealisasinya Indonesia
sebagai negara poros maritim dunia.
Pada pameran kali ini, stand Indonesia mendapat antusiasme pengunjung. Bahkan banyak
yang tertarik untuk berinvestasi joint venture dan juga berkeinginan mencoba
mencari partner untuk membangun pabrik spare part kapal. Hal ini
merupakan poin positif untuk mengikis ketergantungan spare part kapal yang dibutuhkan
agar tidak lagi impor.
Selain itu, Duta Besar RI untuk Republik Yunani Ferry
Adamhar bersama delegasi INSA juga melakukan pertemuan dengan Undersecretary
for Transport and Housing Hong Kong Dr. Raymond So Wai-man. Perbincangan ini
terkait potensi kerja sama leasing, pembiayan pembangunan kapal dan
pengembangan jalur kapal antar pulau di Indonesia international shipping
registry, serta teknologi informatika untuk meningkatkan infrastruktur kapal di
Indonesia. (hp)