Ini Informasi Terbaru Jumlah Korban KM Lestari Maju, 41 Orang Dinyatakan Hilang -->

Iklan Semua Halaman

Ini Informasi Terbaru Jumlah Korban KM Lestari Maju, 41 Orang Dinyatakan Hilang

04 Juli 2018
Selayar, eMaritim.com - Nakhoda kapal dan pemilik kapal merupakan orang terakhir yang berhasil dievakuasi dari atas kapal KMP. Lestari Maju yang kandas di Perairan Selayar, Sulawesi Selatan. Namun masih ada 41 orang yang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian sementara 29 0rang lainnya dinyatakan meninggal dunia..

Evakuasi para penumpang di atas kapal telah selesai dilakukan dini hari tadi (4/7) pukul 00.05 WITA dengan menggunakan kapal-kapal nelayan dan tim SAR terpadu.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo menjelaskan bahwa sisa penumpang di atas kapal KMP. Lestari Maju sudah berhasil dievakuasi dengan selamat.

"Proses evakuasi penumpang di atas kapal sudah selesai tadi pagi sekitar pukul 00.05 WITA. Nakhoda dan pemilik kapal merupakan dua orang terakhir yang turun dari kapal KMP. Lestari Maju yang dievakuasi tim SAR," ujar Dirjen Agus.

Dirjen Agus menyebutkan cuaca buruk menghambat proses evakuasi para penumpang kapal karena susah bagi kapal-kapal merapat ke lokasi kandasnya KMP. Lestari Maju.

Dirjen Agus mengapresiasi tim SAR yang telah memaksimalkan evakuasi penumpang dengan hati-hati, terencana dengan baik sehingga para penumpang di atas kapal bisa dievakuasi.

Saat ini, Dirjen Agus mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuju lokasi musibah KMP. Lestari Maju di Selayar, Sulawesi Selatan untuk memastikan dan melihat langsung langkah-langkah lanjut terkait musibah kandasnya kapal KMP. Lestari Maju.

Pada kesempatan ini, Dirjen Agus telah menerima laporan adanya korban penumpang yang meninggal dunia akibat musibah kandasnya KMP. Lestari Maju.

"Saya menyampaikan turut berduka cita bagi para korban meninggal dunia atas musibah KMP. Lestari Maju di perairan Selayar. Saya dan jajaran Perhubungan Laut sangat prihatin dengan adanya kejadian ini," ujar Dirjen Agus.

Disinggung tentang penyebab terjadinya musibah KMP. Lestari Maju, Dirjen Agus menegaskan bahwa saat ini Ditjen Perhubungan Laut sedang fokus pada penanganan penumpang yang telah dievakuasi.

"Kami fokus pada penanganan penumpang yang telah dievakuasi, terkait penyebab terjadinya musibah tersebut, kami serahkan sepenuhnya kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," ujar Dirjen Agus.

Dirjen Agus menambahkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan untuk memastikan jumlah korban yang meninggal.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut menegaskan bahwa kapal penyeberangan KMP. Lestari Maju sengaja dikandaskan dan tidak tenggelam seperti informasi yang beredar di luar.

Kapal penyeberangan KMP. Lestari Maju dikandaskan di perairan Selayar Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan pada Selasa (3/7) pukul 14.30 WITA.

Kapal KMP. Lestari Maju tujuan Pamatata dinakhodai oleh Agus Susanto dan sesuai manifest membawa 139 orang penumpang dikandaskan sekitar 300 meter dari Pantai Pabadilang, Selayar.

Adapun kapal tersebut juga membawa kendaraan roda dua sebanyak 18 unit, kendaraan roda empat sebanyak 14 unit, kendaraan golongan 5 sebanyak 8 unit dan kendaraan golongan 6 sebanyak 8 unit dengan jumlah total seluruhnya 48 unit kendaraan.

Sebagai informasi, Kapal KMP. Lestari Maju merupakan Kapal jenis Ro-Ro yang melayani lintas penyeberangan Bira - Pamatata.

Hingga saat ini, informasi terbaru yang di dapat eMaritim pada kecelakaan KMP Lestari Maju sebagai berikut;

Korban meninggal dunia = 29 orang penumpang.

Korban selamat = 69 orang penumpang (dimana 34 orang mendapat perawatan di RS).

Korban yang masih dicari = 41 orang penumpang.

Sesuai manifes terdapat 139 orang penumpang dan 48 kendaraan.

Berikut daftar nama korban meninggal dunia penumpang KMP Lestari Maju:

1.  Hari Laksono, alamat Jl. Jeruk (ASDP Pamatata)
2.  Drs. Rurung, umur 51 tahun, alamat Jl. Mangga Benteng (suami)
3.  Hj. Marlia, umur 44 tahun, alamat Jl. Mangga Benteng (istri)
4.   Hj. Amawati, umur 43 tahun, alamat Desa Laiyolo Kec. Bontosikuyu.
5.   Sitti Saerah, umur 58 tahun, alamat Desa Onto Kec. Bontomatene.
6.   H. Abd. Rasyid, alamat Jl. Jend. Ahmad Yani Benteng
7.   Rini Nurianti, umur 29, alamat Bonea Kec. Benteng Kep. Selayar.
8.   Abizar, umur 2 tahun, alamat Bonea (anak Rini Nurianti)
9.   Rosmiati, umur 40 tahun, alamat Jl. Manga Benteng
10.   Demma Ganrang, umur 45 tahun, alamat Kalaroi Kec. Bontomatene
11.   Andi Le’leng, umur 47 tahun, alamat Baringan Kec. Bontosikuyu
12.   Syamsuddin, umur 50 tahun, alamat Jl. Pierre Tendean Benteng
13.   Hensi, umur 64 tahun, alamat Baringan Kec. Bontosikuyu (suami)
14.   Ati Mala, umur 58 tahun, alamat Baringan Kec. Bontosikuyu
15.   Denniamang, umur 74 tahun, alamat Lambongan Kec. Bontomatene
16.   Marwani, umur 46 tahun, alamat Sappang Herlang Singa
17.   Hj. Salmiah, umur 55 tahun, alamat Kab. Sinjai.
18.   A. Abd. Rasyid, umur 42 umur, alamat Jl. Pahlawan benteng selayar (asal banyorang KEC. Tompo bulu Kab. bantaeng)
19.   Suryana, umur 55 tahun, alamat Bonehalang Kec. Benteng.
20.   Dempa, umur 50 tahun, alamat Kalaroi Kec. Bontomatene
21.   Nurlia, umur 64 tahun, alamat Batangmata sapo Kec. Bontomatene
22.   Andi Junaeda, umur 70 tahun, alamat Bone
23.   Norma, umur 50 tahun, alamat Benteng Somba Opu.
24.   Ningsih, umur, alamat Cinimabela ( Takalar / Galesong)
25.  Haidir, umur 2 tahun, alamat Cinimabela ( Takalar / Galesong) (anak dari  Ningsih)
26.  Kartini, umur 60 tahun, alamat cinimabela desa parak Kec. Bontomanai selayar
27.  Siti baedah, umur 55 tahun, alamat desa baraklambongan Kec. Bonto matene selayar
28.  Jumbrah, alamat 50 tahun, pekerjaan barugayya Kec. Bontomanai selayar
29. Mayat perempuan usia 50-60 tahun tanpa identitas.

Berikut korban selamat dan mendapatkan perawatan di rumah sakit KH. Hayyung :

1.   Edi S, umur 36 tahun, alamat Makassar.
2.   Dg. Pabeta, umur 55 tahun, alamat Gusung Kec. Bontoharu Kep. Selayar
3.   Ardianto Setiawan, umur 23 tahun Jl. AP. Pertarani Benteng Selayar
4.   Moh. Kholik Maulana, umur 19 tahun, alamat Jember
5.   Andi Ahmad, umur 44 tahun, alamat Jl. Jend. Ahmad Yani Benteng
6.   dr. Misna, umur 41 tahun, alamat Jl. Ahmad Yani Benteng
7.   Ilham, umur 36 tahun, alamat Makassar
8.   Nurdiansyah, umur 36 tahun, alamat Jl. Siswomiharjo Benteng
9.   Rahmatia, umur 35 tahun, alamat Padang Oge Kec. Bontoharu
10.   Muh. Ansar, umur 18 tahun, alamat Jl. S. Parman Benteng
11.   Agus Salim, umuar 56 tahun, alamat Jl. S. Parman Benteng
12.   Baho Intang, alamat Tajuiya Kec. Bontomatene
13.   Muh. Takdir, umur 40 tahun, alamat Dusun Boneapara
14.   Patta Intang, alamat Tajuiya Bontomatene
15.   Rani Fitriani, umur 8 tahun, alamat Pariangan Kec. Bontosikuyu
16.   Fitriani, umur 32 tahun, alamat Pariangan Kec. Bontosikuyu
17.   Muh. Rusli, umur 35 tahun, alamat Pariangan Kec. Bontosikuyu.
18.   Hj. Saripati, umur 65 tahun, alamat Jl. Hamang DM Benteng
19.   Abdul Haris, umur 37 tahun, alamat Sungguminasa Gowa
20.   Nur Inayah Haris, umur 8 tahun, alamat Sungguminasa Gowa.
21.   Sitti Hadija, umur 33 tahun, alamat Teko Kec. Bontomanai
22.   Demma Lili, umur 43 tahun, alamatTeko Kec. Bontomanai
23.   Jumriati, umur 48 tahun, alamat Takalar.
24.   Muhammading, umur 60 tahun, alamat Tile-tile Kec. Bontosikuyu
25.   Minara, umur 44 tahun, alamat Balang Butung Kec. Buki.
26.   Jumniati, umur 28 tahun, alamat Jl. Aroeppala Benteng
27.   Mardianto, umur 35 tahun, alamat Jl. Massa Benteng
28.   Beti Manokallo, umur 35 tahun, alamat Jl. Massae Benteng
29.   Hj. Sitti Rahma, umur 50 tahun, alamat BTN Rensi Bontoharu
30.  Ramlah, umur 31 tahun, alamat Jl. Yos Sudarso benteng selayar
31.  Mursalim ST, umur 46 tahun, alamat Jl. Sultan Hasanuddin Makassar
32.  Darmawati, umur 30 tahun, alamat Jl. Veteran Benteng selayar
33.  Sabir, umur 41 tahun, alamat Kab. Gowa
34.  Juliadi, umur 30 tahun, alamat Kab. Takalar.

Pencarian masih dilakukan. Tidak semua penumpang memperoleh jaket pelampung. Kendala evakuasi cuaca hujan, angin kencang, gelombang tinggi, kemarin kapal besar tidak dapat mendekat ke KMP Lestaru Maju. Evakuasi masih dilanjutkan dipimpin Basarnas dibantu BPBD, TNI, Polri, Kemenhub, SKPD, relawan dan masyarakat.(*/hp)