Jakarta,
eMaritim.com - Usainya masa liburan lebaran 2018 dan
berakhirnya mudik gratis angkutan laut
lebaran tahun 2018 (1439H), yang dimulai sejak H-15 (31 Mei 2018) sampai dengan
H+15 (1 Juli 2018) tercatat sebanyak
3.600.679 orang penumpang telah menggunakan moda transportasi laut.
Jika
dibandingkan dengan realisasi angkutan lebaran pada tahun 2017 (1438 H) dalam
periode yang sama, yaitu jumlah penumpang yang diangkut selama penyelenggaraan
angkutan laut adalah sebanyak 3.432.540 orang, maka pada tahun 2018 ini terjadi
peningkatan jumlah penumpang yang menggunakan angkutan laut sebesar 4,58 persen.
“Posko
angkutan laut Lebaran tahun 2018 yang berada di kantor pusat Kementerian
Perhubungan maupun di 52 UPT di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut yang
pelabuhannya dipantau selama penyelenggaraan angkutan laut lebaran tahun 2018
resmi ditutup hari ini (2/7)," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan
Laut, Chandra Irawan di Jakarta hari ini (2/7).
Chandra
menjelaskan bahwa pelabuhan yang mengalami lonjakan penumpang paling tinggi
selama masa angkutan laut lebaran 2018 ini adalah pelabuhan Batam dengan jumlah
penumpang yang dilayani sebanyak 462.410 orang penumpang.
Selanjutnya,
untuk pelabuhan tersibuk kedua setelah Batam, terang Chandra, adalah Pelabuhan
Tanjung Balai Karimun dengan jumlah penumpang yang dilayani sebanyak 296.290
orang, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Pinang
dengan jumlah 252.549 orang penumpang.
“Alhamdulillah,
secara umum penyelenggaraan angkutan laut di seluruh wilayah Indonesia pada
masa lebaran tahun 2018 (1439 H) telah berjalan dengan aman, selamat, tertib
dan nyaman. Meskipun terjadi kenaikan penumpang di beberapa pelabuhan tetapi
tidak terjadi adanya penumpang di pelabuhan yang tidak terangkut oleh
kapal-kapal penumpang yang beroperasi selama masa angkutan lebaran,“ ujar
Chandra.
Selain itu,
dari hasil pemantauan CCTV terhadap 52 pelabuhan yang dipantau secara real time
oleh Posko Angkutan Laut Lebaran 2018 selama penyelenggaraan angkutan laut
lebaran juga dilaporkan tidak terjadi hal-hal atau kejadian yang luar biasa.
“Lancarnya
penyelenggaraan angkutan laut lebaran 2018 ini tentu tidak terlepas dari
koordinasi yang baik dengan semua instansi terkait yang meliputi koordinasi
untuk angkutan lebaran serta disiplin petugas dalam melaksanakan pengawasan di
lapangan sehingga penyelenggaraan angkutan laut tahun ini terlaksana sesuai
slogan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Pastinya!! Yaitu Pelayaran Aman,
Selamat, Tertib dan Aman,” tutup Chandra.
Sebagai
informasi, Posko Angkutan Laut Lebaran 2018 dimulai sejak H-15 (31/5) s.d. H+15
(1/7).
Posko
Angkutan Laut Lebaran 2018 memiliki durasi waktu pelaksanaan lebih lama
dibandingkan Posko Angkutan Lebaran Terpadu Kementerian Perhubungan yang
dimulai H-7 (8/6) dan telah berakhir pada H+7 (25/6) lalu.
Perbedaan
tersebut disebabkan oleh faktor pelayaran kapal dari satu titik ke titik
lainnya yang memakan waktu lebih lama bila dibandingkan moda transportasi
lainnya yang menyebabkan Kemenhub cq. Ditjen Hubla menetapkan Posko Angkutan
Laut Lebaran yang dimulai terlebih dahulu dan berakhir belakangan yaitu H-15
s.d. H+15.(*/Hp)