Bantun Sosial Dirjen Hubla untuk Masyarakat Korban Gempa Lombok -->

Iklan Semua Halaman

Bantun Sosial Dirjen Hubla untuk Masyarakat Korban Gempa Lombok

24 Agustus 2018

Lombok, eMaritim.com - Bantuan untuk korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, terus mengalir. Tidak hanya dalam bentuk kebutuhan logistik, bantuan dalam bentuk semen juga diberikan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan.

Selain bantuan semen sebanyak 1.526 sak, Ditjen Hubla juga memberikan bantuan berupa selimut, sarung, peralatan sholat, pakaian, tenda dan terpal yang berasal dari Kantor Pusat dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Ditjen Hubla, yang pada hari ini (23/8) diserahkan langsung kepada masyarakat di Lombok Utara.

"Penyerahan bantuan ini dilakukan pada saat pelaksanaan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI dalam rangka peninjauan kondisi infrastruktur dan transportasi serta penanganan korban pasca gempa bumi di Lombok," ucap Direktur Kenavigasian, Sugeng Wibowo usai menyerahkan bantuan di Lombok Utara.

Pihaknya berharap bantuan ini dapat bermanfaat bagi para korban gempa dan berkelanjutan baik dari pihak Kemenhub maupun pihak lain.

Dalam Kunjungan Kerja tersebut, rombongan Komisi V yang dipimpin oleh Ketua Komisi Fary Djemy Francis beserta sejumlah anggota Komisi V dan instansi terkait, melakukan peninjauan langsung ke lokasi yang terdampak gempa di Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, sekaligus berdialog dengan Bupati Lombok Utara dan para pengungsi.
"Komisi V menyampaikan dukungan secara penuh kepada Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, BMKG, dan Basarnas terutama dalam melakukan percepatan penanganan bencana, rehabilitasi infrastruktur dan fasilitas pelabuhan, serta pengadaan peralatan deteksi bencana," kata Sugeng.

Sebelumnya, Komisi V DPR juga melakukan Rapat Koordinasi di Bandara Internasional Lombok dengan instansi terkait antara lain Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, PT. Angkasa Pura I (Persero), BMKG, dan Basarnas yang membahas tentang kondisi infrastruktur pasca gempa beserta langkah penanganannya.

Dalam kesempatan tersebut, Sugeng menyampaikan dampak gempa di Lombok menyebabkan sejumlah kerusakan infrastruktur perhubungan laut khususnya di pelabuhan.

"Kami mendapat laporan bahwa di beberapa pelabuhan seperti di Pelabuhan Pemenang terjadi kerusakan gedung kantor, gedung terminal penumpang ambruk, kerusakan causway dan dermaga. Begitu pula di Pelabuhan Carik beberapa fasilitas pelabuhan seperti dermaga, terminal penumpang, gedung kantor dan gudang mengalami kerusakan," jelas Sugeng.

Untuk memperbaikinya, lanjut Sugeng, Ditjen Hubla akan melakukan realokasi anggaran tahun 2018 untuk merehabilitasi fasilitas pelabuhan yang rusak.

"Ditjen Hubla ikut memberikan dukungan dan kontribusi dalam penanganan pasca gempa Lombok, yakni dengan membantu proses evakuasi warga dan wisatawan asing menuju tempat yang lebih aman" imbuhnya.
Lebih lanjut Sugeng memaparkan, pasca kejadian, Dirjen Hubla segera menginstruksikan jajaranya untuk mengerahkan kapal-kapal negara, memberikan penugasan kepada PT Pelni, PT. ASDP Indonesia Ferry dan perusahaan pelayaran swasta untuk dapat membantu evakuasi korban gempa Lombok, serta mendirikan Posko Bantuan Gempa di Pelabuhan Lembar.

"Kami berupaya maksimal memberikan kontribusi dalam proses evakuasi lalu, walaupun tim di lapangan menemui beberapa kendala, misalnya kapal berukuran besar tidak bisa merapat ke Gili Trawangan, faktor cuaca yang kurang bersahabat, maupun adanya warga asing atau lokal yang memilih tidak ikut evakuasi karena ingin menjaga harta benda mereka di sana," pungkasnya.(*)