Halmahera Barat, eMaritim.com – Total korban ditemukan
dan dievakuasi dalam kecelakaan Kapal feri KMP Bandeng yang
dilaporkan tenggelam di perairan Loloda, Kabupaten Halmahera Barat, hari ini
Rabu (15/8/2018) sekitar pukul 15.32 WIT berjumlah 46 orang.
Kapal patroli KNP. 375 milik Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Soa
Sio menemukan dan mengevakuasi 1 (satu) orang awak kapal KMP. Bandeng dengan
selamat.
Pada saat ditemukan, awak kapal KMP. Bandeng yang bernama Hendi Suhaeri
sedang mengapung di tengah laut menggunakan life jacket pada posisi seputaran
daerah Baja Loloda tadi pagi (16/8) pukul 07.15 WIT dan langsung dibawa ke
Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate.
Dengan dievakuasinya awak kapal tersebut menambah jumlah orang yang
berhasil diselamatkan dari tenggelamnya kapal KMP. Bandeng menjadi 46 orang.
Sebagaimana yang telah diinformasikan, sebanyak 45 orang berhasil
diselamatkan oleh Basarnas dan kapal nelayan. Pada saat ditemukan, 17 orang
ditemukan dalam 2 unit Infatable Life Raft (ILR) milik KMP. Bandeng yang
keseluruhannya menggunakan life jacket. Sementara 28 orang lainnya ditemukan di
3 unit ILR dalam kondisi selamat. Adapun seluruh proses evakuasi penyelamatan
dilakukan dini hari tadi (16/8) pukul 01.09 WIT.
Setelah berhasil dievakuasi, ke 45 orang tersebut langsung di bawa ke
Pelabuhan Ahmad Yani Ternate dan tiba pada hari ini (16/8) pukul 09.00 WIT dan
diberikan penanganan medis dari rumah sakit setempat.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut mengerahkan
3 (tiga) unit Kapal Negara (KN) yang terdiri dari 2 unit kapal patroli dan 1
unit kapal kenavigasian ke lokasi tenggelamnya kapal KMP. Bandeng pagi ini
(16/8).
Ketiga kapal negara tersebut melakukan penyisiran di lokasi kejadian tenggelamnya
kapal KMP. Bandeng milik PT. ASDP Indonesia Ferry sekaligus melakukan penandaan
di lokasi kejadian untuk alasan keselamatan pelayaran terutama bagi kapal-kapal
yang melintas di rute tenggelamnya kapal KMP. Bandeng tersebut.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Junaidi menjelaskan
kapal negara tersebut adalah KNP 212 Pasatimpo dari Pangkalan Penjagaan Laut
dan Pantai (PPLP) kelas II Bitung, KNP. 375 dari UPP Soa Sio dan Kapal
Kenavigasian dari Distrik Navigasi Kelas II Bitung.
"Keempat kapal Kementerian
Perhubungan tersebut bertugas menyisir lokasi kejadian tenggelamnya kapal KMP.
Bandeng di perairan Loloda, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara dan kapal
kenavigasian akan melakukan penandaan di lokasi tenggelamnya kapal KMP. Bandeng
tersebut untuk memastikan keselamatan pelayaran bagi kapal-kapal lain yang
berlayar di perairan tersebut," ujar Junaidi.
Adapun Stasiun Radio Pantai (SROP) Bitung mendapatkan informasi adanya
kapal KMP. Bandeng mengalami musibah di posisi 25 mil dari pantai Kepulauan
Loloda Halmahera Barat dan meminta kapal-kapal yang sedang melintas di lokasi
kejadian untuk melakukan pengamatan dan pertolongan serta melaporkan jika ada
temuan kepada Syahbandar terdekat.
Junaidi menegaskan bahwa cuaca sedang buruk akhir-akhir ini dan meminta
seluruh nakhoda untuk memperhatikan faktor cuaca dan kelayakan kapalnya
termasuk kelengkapan alat keselamatan pelayaran guna menghadapi cuaca buruk
yang dapat terjadi secara tiba-tiba di saat berlayar.
"Cuaca ekstrim sedang terjadi di beberapa perairan di Indonesia, oleh
karena itu kami mengingatkan agar selalu memperhatian faktor cuaca sebelum
berangkat dan pastikan kondisi kapal laik laut serta dilengkapi alat
keselamatan. Utamakan keselamatan pelayaran ketika berlayar," tutup Junaidi.
(*/hp)