Ilustrasi |
Informasi yang dihimpun, KM Jaya tenggelam di perairan
sekitar Pulau Sarangalu, Kepulauan Banyak, akibat dihantam ombak, setelah
beberapa jam terombang-ambing di laut, ABK dan sembilan WN Australia akhirnya
dievakuasi oleh para kru dari salah satu resort yang ada di Pulau Ujunglolok,
Kepulauan Banyak, menggunakan speedboat.
Koodinator Pos SAR Nias Tonggor Gultom mengatakan pihaknya
kini tengah berupaya menuju Kepulauan Banyak untuk memastikan kebenaran
informasi tersebut.
"Info ada kita terima bahwa seluruh ABK dan turis
Australia sudah dievakuasi dalam keadaan selamat ke Pulau Banyak. Namun belum
ada info detail. Kita sudah arahkan potensi SAR kita yang di Kepulauan Banyak,
tetapi mereka juga belum bisa turun ke lapangan untuk cross-check. Cuaca sedang
buruk juga di sana," ungkap Tonggor via seluler, Kamis (23/8/2018).
Untuk diketahui, KM Jaya berpenumpang sembilan Warga Negara
(WN) Australia hilang kontak di perairan Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara,
Selasa (21/8/2018).
Kapal kayu tersebut dilaporkan hilang kontak saat berada di
perairan Pulau Sarangbaung, Kabupaten Nias Utara, pada koordinat
1.6861730,97.4431632.
"Kami dapat info dari petugas siaga Kantor SAR Banda
Aceh bahwa pada 21 Agustus 2018 pukul 15.30 WIB telah terjadi musibah pelayaran
kapal lost contact di perairan Pulau Sarangbaung," kata Torong, Rabu
(22/8/2018).
Dikatakannya, KM Jaya bertolak dari Desa Siöfabanua,
Kecamatan Tuhemberua, Kabupaten Nias Utara pada Selasa (21/8/2018) sekitar
pukul 11.00 WIB, hendak menuju Pulau Ujunglolok, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam.
Sekitar pukul 14.41 WIB, pemilik salah satu resort di Pulau
Banyak, Aceh Singkil, menerima pesan singkat dari nakhoda KM Jaya,
menginformasikan bahwa mereka sudah berada di perairan Pulau Sarangbaung.
Selanjutnya, sekitar pukul 15.30 WIB, salah satu ABK kembali
mengirim pesan singkat bahwa kapal hendak meneruskan perjalanan ke Pulau
Ujunglolok. Mulai dari situ, KM Jaya hilang kontak.
"Kapalnya enggak sampai-sampai ke Pulau Ujunglolok.
Kapten kapal dan ABK sudah coba dihubungi, tetapi enggak masuk. Informasi yang
kita dapat, cuaca saat itu di wilayah Sarangbaung memang sedang buruk,"
ujar Tonggor Seperti dikutip Tribun Medan.
Adapun nama kesembilan WN Australia penumpang KM Jaya, yakni
Mal Harvey, Callum Murray, James Munro, Mark Morstead, Tim Skate, Simon Mamnix,
Nicholas Skate, Dr Peter Braun, dan Hugh Gilchrist.
Sementara, ketiga ABK KM Jaya, yakni bernama Okta Derita
(nakhoda sekaligus pemilik kapal), Dulu Zai, dan Leli Zebua.
Sebagai informasi, KM Jaya berjenis kapal kayu dengan bobot
enam gross ton dan berukuran 3×14 meter. Kabarnya, para WN Australia
menyelamatkan diri menggunakan papan selancar yang mereka bawa.(*)