Jakarta, eMaritim.com – Maskapai penerbangan Lion Air yang
terjatuh di perairan Tanjung Karawang, membuat beberapa pihak bekerja keras
dalam proses pencarian korban penumpang yang belum ditemukan, Kesyahbandaran
Utama Pelabuhan Tanjung Priok telah memberangkatkan Kapal Patroli KNP 356, 507
dan 557 ke lokasi yang diduga tempat lokasi pesawat Lion Air JT 610 yang diduga
jatuh.
"Begitu mendapat kabar kami semua aksi, karena di laut
sangat berbeda lingkungannya dengan di darat," kata Kepala Bidang
Penjagaan, Patroli dan Penyidikan Kantor Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung
Priok Capt Dian Lesmana dalam keterangannya yang diterima di Bontang, Senin
(29/10/2018).
Saat ini juga sudah bersiap dua KNP 488 yg juga kapal Kantor
Kesyahbandaran Pelabuhan Tanjung Priok ke lokasi.
Pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610
milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten
menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang. Pesawat dengan nomor
registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15
S - 107 07.16 E.
Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal
akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pilot sempat meminta kembali
ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Pesawat sempat meminta 'return to base' sebelum
akhirnya hilang dari radar," katanya. Pesawat membawa 178 penumpang
dewasa, satu penumpang anak-anak, dan dua bayi, dengan dua Pilot, dan lima
pramugari.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub saat ini
tengah berkoordinasi dengan Basarnas, Lion Air selaku operator dan Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut, Perum LPPNPI untuk melakukan kegiatan pencarian dan
penyelamatan terhadap pesawat JT 610. (*)