![]() |
Ilustrasi |
Dihari ketiga pencarian 7 ABK ini masih menyisir di sekitar lokasi
kejadian, tim SAR juga meminta bantuan nelayan setempat untuk menginformasikan
kepada Basarnas, jika menemukan Korban KM Multi Prima I yang? saat ini masih
dalam pencarian.
Nahkoda kapal Rescue Boat 220 Mataram, Nurdin mengatakan,
fokus pencarian hari ini dengan menyisir wilayah-wilayah di sekitaran lokasi
musibah yaitu di wilayah Kapoposanbali.
"Sekitar pukul
11.00 WITA diterjunkan tim dengan menggunakan rubber boat untuk menyisir
wilayah pantai di pulau tersebut dan berkoordinasi dengan nelayan-nelayan setempat,"
terang Nurdin seperti dikutip Kompas.com, Selasa (27/11/2018).
Hasil koordinasi dengan nelayan setempat, mereka tidak
mengetahui telah terjadi musibah kapal tenggelam di seputaran wilayah perairan
tempat mereka biasa melaut dan baru mengetahui melalui televisi. Nurdin
menyebutkan, di pulau Kapoposangbali ada sekitar 300 KK. Selain nelayan, tim
SAR juga berkoordinasi dengan warga Pulau Kapoposangbali jika menemukan korban
di sekitar wilayahnya.
“Untuk korban yang kemungkinan terdampar di seputaran di
pulau Kapoposang nanti mereka akan menginformasikan ke pihak Basarnas maupun
dimana tempat mereka membawa ikan yaitu di seputaran Khayangan Lombok
Timur," ungkap Nurdin
Hingga pukul 18.00 wita pencarian masih nihil, kapal Rescue
Boat 220 Mataram merapat di Pelabuhan Carik Lombok Utara dan pencarian akan
kembali dilanjutkan esok hari.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram I Nyoman
Sidakarya menerangkan, sesuai dengan SAR Map, rencana pencarian untuk hari ini
dilakukan di seputaran lokasi kejadian hingga mengarah ke utara dari pulau
Kapoposang Bali dengan luas area pencarian mencapai sekitar 1767 Nm2.
“Pencarian lebih difokuskan di seputaran lokasi kejadian
hingga penyisiran di wilayah pantai pulau yang berada di sekitarnya”, kata
Nyoman.
Sebelumnya, KM Multi Prima I dengan rute Surabaya menuju
Waingapu tenggelam usai dihantam gelombang saat berada di perairan Kapoposang
Bali, Kamis (22/11/2018) pukul 18.00 WITA.
Dari 14 penumpang, 7 ABK kapal berhasil dievakuasi dalam
keadaan selamat oleh kapal KM Cahaya Abadi 201 yang sebelumnya mendengarkan
isyarat meminta bantuan. KM Cahaya Abadi mendengar isyarat “May day-may day-may
day” dari kapal tersebut melalui radio di chanel 16 dan berhasil mengevakuasi 7
ABK. Korban selamat lalu dibawa ke Probolinggo, Jawa Timur. Sedangkan 7 orang
lainnya belum berhasil ditemukan hingga saat ini. (*)