Jakarta, eMaritim.com -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) kembali mendapat penugasan dari Kementerian Perhubungan untuk menyelenggarakan angkutan bantuan kemanusiaan bagi korban tsunami Selat Sunda dengan KM. Sabuk Nusantara 66, Selasa (25/12). Kapal akan berangkat pukul 21.00 dari Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta menuju Pulau Sebesi
Warga Jabodetabek dan sekitarnya, BUMN, instansi pemerintah
serta berbagai perkumpulan dapat memanfaatkan KM. Sabuk Nusantara 66 untuk
mengirimkan bantuan dari Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta. Kapal akan memuat
bantuan mulai siang ini Selasa (25/12) pukul 14.00 sampai pukul 19. 00 di
Pelabuhan Sunda Kelapa.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero) Ridwan
Mandaliko mengatakan pengoperasian KM. Sabuk Nusantara 66 dari Pelabuhan Sunda
Kelapa. Warga, BUMN, dan instansi
pemerintah yang akan menyalurkan bantuan
bagi korban tsunami Selat Sunda. "KM. Sabuk Nusantara 66 mendapat amanah
khusus untuk mengangkut bantuan bagi korban tsunami Selat Sunda," terang
Ridwan.
Peristiwa bencana tsunami yang terjadi di perairan Selat
Sunda pada Minggu (23/12) telah menimbulkan kerusakan dan kerugian bagi
masyarakat disekitar Tanjung Lesung, Banten, dan Lampung Selatan. Peristiwa
tersebut juga menimbulkan korban jiwa.
Sebagai bentuk dukungan kepada korban bencana, PELNI
menyalurkan berbagai jenis bantuan berupa sembako, selimut, dan kebutuhan
sandang lainnya kepada Krakatau Steel sebagai koordinator penyaluran bantuan
BUMN bagi korban bencana tsunami di wiliayah Provinsi Banten.
PELNI, instansi pemerintah, dan BUMN lainnya ikut
berpartisipasi dalam menyalurkan bantuan, hal ini membuktikan bahwa BUMN
senantiasa berada di garis depan dalam keadaan darurat.
Sebagai informasi, KM. Sabuk Nusantara 66 adalah kapal
Perintis negara yang dioperasikan PELNI
dengan trayek Sunda Kelapa-Untung jawa-Tidung-Pramuka-Pulau Kelapa-Sebira PP.
Ridwan melanjutkan penyediaan angkutan bantuan
kemanusiaan ini sebagai wujud "BUMN Hadir Untuk Negeri" dan
kepedulian PELNI sebagai BUMN transportasi laut yang dapat mengantarkan bantuan
kemanusiaan dalam kondisi darurat. Hal ini sesuai penugasan dari
Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan.
"Untuk pengiriman bantuan kemanusiaan saat ini hanya
berlaku dari Pelabuhan Sunda Kelapa dengan KM. Sabuk Nusantara 66 tanggal 25
Desember 2018 saja. Selain tanggal tersebut, apabila memang kami mendapatkan
penugasan kembali, maka dengan senang hati akan laksanakan," tegas Ridwan.
Untuk mempermudah komunikasi pengiriman bantuan dapat
menghubungi PIC Cabang Tanjung Priok dengan Syaiful Ghouzi 0812 8020 5737.