Banten, eMaritim.com –
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo menyebutkan bahwa
sarana dan prasarana pelabuhan Banten tidak berdampak atas kejadian bencana
tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda khususnya wilayah Pandeglang,
Serang dan Lampung Selatan yang terjadi semalam (22/12).
"Operasional pelabuhan tetap berjalan normal dan para
petugas meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan
terjadinya bencana akibat cuaca buruk," ujar Dirjen Agus.
Dirjen Agus menambahkan bahwa Kantor Kesyahbandaran dan
Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas I Banten dan Pangkalan Penjagaan Laut dan Panti
(PLP) kelas I Tanjung Priok disiapsiagakan untuk memantau dan memberikan
bantuan kepada para korban musibah bencana Tsunami di pesisir pantai di Selat
Sunda.
"Petugas kami siap dan kapal patroli PLP Tanjung Priok
disiapsiagakan untuk mengantisipasi kejadian serupa yang diakibatkan bencana
tsunami tersebut," ujar Dirjen Agus.
Dirjen Agus juga menginformasikan bahwa seluruh petugas di
pelabuhan khususnya pelabuhan Banten agar memperhatikan faktor cuaca yang
dikeluarkan oleh BMKG di setiap kegiatan pelayarannya yang ditindaklanjuti
dengan dikeluarkannya Maklumat Pelayaran oleh Ditjen Perhubungan Laut.
"Di musim liburan ini, saya meminta setiap petugas di
lapangan meningkatkan kewaspadaan dan memperhatikan faktor cuaca serta
mengutamakan keselamatan pelayaran. Pastikan faktor keselamatan pelayaran
termasuk alat-alat keselamatan pelayaran terpenuhi dengan baik," kata
Dirjen Agus.
Pada kesempatan tersebut, Dirjen Agus juga menyampaikan
turut berlangsungkawa atas jatuhnya korban jiwa pasca musibah bencana tsunami
di pesisir pantai di Selat Sunda tersebut.
"Kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas
jatuhnya korban jiwa pasca bencana tsunami di pesisir pantai di Selat Sunda.
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," tutup
Dirjen Agus.