KM Sabuk Nusantara 84 Evakuasi Perahu Nelayan yang Kejebak di Laut 2 Hari -->

Iklan Semua Halaman

KM Sabuk Nusantara 84 Evakuasi Perahu Nelayan yang Kejebak di Laut 2 Hari

30 Januari 2019

Jakarta, eMaritim.com - KM. Sabuk Nusantara 84  evakuasi nelayan yang mengalami kecelakaan dan terombang ambing  selama dua hari di atas perahu yang dalam posisi terbalik di perairan dekat Pulau Dayang-dayang, Makasar.

Terbaliknya perahu nelayan dan terbawa arus itu setelah dihantam ombak akibat cuaca ekstrim yang terjadi dalam satu bulan ini.

Nelayan itu ditemukan dan memknta peetolongan pada Selasa (29/1-2019) petang  saat kapal perintis yang dioperasikan PT PELNI itu melayani pelayaran  dengan rute dari Makasar-Selayar-Reo-Bima-Reo-Selayar-Makasar.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero) Ridwan Mandaliko mengatakan,  berdasarkan laporan  Nakhoda KM.Sabuk Nusantra 84 Azis Purbo Anwari  dalam laporannya menyebutkan  KM. Sabuk Nusantara 84 telah melakukan pertolongan kepada nelayan yang terombang-ambing di atas perahunya yang terbalik.

Nelayan yang hingga saat ini belum berhasil dimintai data terkait nama, alamat karena kondisinya masih lemas akibat  terombang-ambing di atas perahu yang terbalik selama  dua hari satu malam  karena cuaca ekstrim di perairan dekat Pulau Dayang-dayang, Makasar.

“Alhamdulillah nelayan bisa kita selamatkan ke atas kapal, namun yang bersangkutan dalam  keadaan lemas, belum bisa diajak bicara,” kata Nakhoda KM. Sabuk Nusantara 84 Azis Purbo Anwari.

Selain berhasil menyelamatkan jiwa nelayan, Kapal PELNI juga mengangkat perahu nelayan tersebut ke atas kapal menggunakan crane kapal. Setelah menyelamatkan nelayan dan perahunya, kapal melanjutkan pelayaran ke Makasar, sementara korban dirawat petugas medis di atas kapal.

Sesampainya di Makassar, korban akan dibawa ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Peristiwa terbaliknya kapal nelayan pertama diketahui Mualim jaga yang melihat seseorang melambai-lambaikan tangan di atas sebuah perahu yang terbalik meminta pertolongan. Mualim kemudian melaporkan kepada Nakhoda, selanjutnya menyiapkan seluruh ABK untuk melakukan pertolongan dan berhasil.  (*/hp)