![]() |
Ilustrasi |
Palu, eMaritim.com
- Kapal perintis KM Sabuk
Nusantara 39 yang terhempas gelombang tsunami
Palu Sulawesi Tengah 28 Spetember
2018 lalu dari laut ke daratan kini
telah kembali terapung dan siap melayani masyarakat di Sulawesi.
Kapal perintis negara yang dioperasikan PT Pelayaran
Nasional Indonesia (Persero) – PELNI saat tsunami menerjang terbawa ombak dan terdampar di sela-sela bangunan kantor
syahbandar dan rumah penduduk.
KM. Sabuk Nusantara 39 semula dioperasikan di daerah Natuna,
Provinsi Kepulauan Riau dengan trayek
Kijang -.Letung.-.Tarempa.- Natuna -
Serasan -.Medai.- Pontianak.
Sesuai penugasan dari Kementerian Perhubungan, kapal tersebut semula akan diserah
terimakan kepada pengelola baru untuk melayani rute Sulawesi. Sedangkan
Provinsi Kepulauan Riau mendapatkan
kapal baru KM. Sabuk Nusantara 80, kapal ini lebih besar dengan
kapasitas angkut hingga 450 orang.
Dalam proses serah terima kapal KM. Sabuk Nusantara 39 yang
akan dilaksanakan di Pelabuhan
Wani, dan sementara kapal
disandarkan di dermaga pelabuhan terjadi musibah tsunami di Palu dan Donggala,
sehingga kapal tersebut dengan 24 ABK yang semula mengapung di laut dalam waktu
sekejap terhempas ke daratan mengakibatkan kapal tidak dapat melayani
masyarakat.
Empat bulan KM. Sabuk Nusantara 39 parkir di darat,
Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebagai pemilik
kapal dan PT PELNI (Persero) sebagai operator telah melakukan observasi untuk
mengapungkan kembali KM. Sabuk Nusantara 39 ke laut pada 5 Februari 2019
Setelah 4 bulan di daratan, PELNI dan Kementerian
Perhubungan mengapungkan kembali Sabuk
Nusantara 39 ke laut untuk melayani masyarakat. (*)