ALFI: Digitalisasi Dipercayai Dapat Meningkatkan Ekonomi Nasional -->

Iklan Semua Halaman

ALFI: Digitalisasi Dipercayai Dapat Meningkatkan Ekonomi Nasional

05 Maret 2019
Jakarta, eMaritim.com – Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwading Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi menyebut digitalisasi logistik wajib dilakukan guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Disaat sedang gencarnya ecommerce yang menggunakan basis transaksi serba digital para pelaku usaha di sektor maritim pun idealnya mengikuti perkembangan pada era digitalisasi ini, perkembangan ini juga nantinya diikuti dengan modernisasi pelabuhan.

Yukki mengatakan bahwa biaya logistik nasional  masih belum maksimal dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asean dan Asia. Secara  nasional data pertumbuhan belum merata dan berbeda-beda  antar instansi pemerintah.

Namun, ungkap Yuki,  DPP ALFI  pada 2016 dan 2017  telah melakukan survei  biaya logistik  yang mencatat  23,5 persen dari total gross domestic product (GDP) atau  menurun dibanding sebelumnya  yang rata-rata 25 persen.

"Sekarang, kita harus menyesuaikan dengan teknologi yang ada dan  ALFI telah menerapkan ini kepada seluruh anggota,"  tuturnya dalam diskusi media Peluang & Tantangan Digitalisasi Logistik,  Selasa (5/3/2019) di Kemayoran Jakarta.

Dikatakan, tanpa  mengadopsi teknologi yang ada saat ini, sulit untuk berkompetisi  dan di lawasan ASEAN.Indonesia  masih tertinggal. Bahkan bila infrastruktur  yang kini tengah dibangun pemerintah selesai dikerjakan, hanya mampu memangkas  biaya tidak lebih dari 2,5  persen.

Teknologi menjadi solusi dalam menekan biaya logistik nasional.  Para pelaku usaha di ALFI  meyakini, bila  infrastruktur  pemerintah selesai dikerjakan  diikuti implememtasi digtal,  biaya logistik yang ada saat ini bisa kembali terpangkas hingga menjadi 17 persen dari total GDP.

Pemangkasan biaya logistik sebesar itu  terealisasi bila seluruh proses tracking dan positioning saat pengiriman  telah  menerapkan  sistem digital.

Ketua Umum DPP INSA  Carmelita Harto dalam diakusi itu lebih menekankan kepada  penerapan pola kolaborasi  sesama perusahaan pelayaran merah putih  sebagai pengangkut, Forwading  dan  operator pelabuhan.

Digitalisasi pelayaran saat ini ungkapnya menjadi sangat penting, dan strategis yang harus diimplementasikan  seluruh pihak terkait.

Implementasi digitalisasi ini, kata Carmelita,  memudahkan para pengguna jasa. Misalnya dalam  melacak arus barang.  Visibilitas rantai pasokan end to end , merekam informasi tentang kapal,  otomatisasi dokumen dan jadwal pelayaran.

Terkait digitalisasi,  perusahaam pelayaran anggota INSA dan  sektor kontainer, kini tengah mengembangkan  skstem aplikasi pengiriman petikemas (booking oline).

Sistem ini,  kata Carmelita sangat efisien dan mendatangkan benefit bagi pengguna jasa. Yaitu, pelayanan dibuka 24 jam dalam 7 hati kerja (24/7),  untuk menerima  reservasi dam kepastian pelayanan.

Namun  yang lebih penting dari sistem pelayanan online ialah,  transparansi harga pengiriman barang. Jadwal dan pelayanan. Memiliki peluang besar dalam  mencari beragam informasi yang dibutuhkan saat booking berlangsung   serta mempercepat proses transaksi.


Sementara itu Dirjen Perhubungan Laut R.Agus H. Purnomo dalam pesan tertulisnya  menjelaskan, perlu dilakukan upaya modernisasi pelabuhan berbasis teknologi informasi dalam mendukung logistik

Berdasarkan Logistics Performance Index (LPI) tahun 2018, indeks kinerja logistik Indonesia menempati peringkat ke-46 atau naik dari peringkat sebelumnya tahun 2017 yaitu posisi ke ke-63.

"Untuk mencapai indeks kinerja yang baik, Pemerintah terus bekerja keras untuk mewujudkan sistem logistik yang efektif, transparan dan efisien melalui berbagai upaya, mulai dari penataan birokrasi, peningkatan kapasitas SDM di pelabuhan serta pemanfaatan Teknologi Informasi yang terintegrasi,"  jelasnya.

Salah satu bentuk nyata dari digitalisasi pelabuhan ialah melalui penerapan sistem Inaportnet versi 2.0 dan Delivery Order Online di pelabuhan. Saat ini  mengembangkan sistem inaportnet di 16 pelabuhan dan ke depan sistem inaportnet juga akan diterapkan secara bertahap di pelabuhan-pelabuhan lain.

Diskusi itu juga dihadiri  Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan, Ketua Umum Imdonesia Shipping Agency Association (ISAA) Juswandi.   (*/hp)