Ilustrasi |
Kasubdit Patroli Air Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri,
Kombes Makhruzi Rahman mengatakan, kapal yang terbakar berangkat pada 16
Februari lalu dari Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara. Pihaknya kemudian
mendapat kabar adanya kabar terbakar dari KM Bima Sakti.
"Ini kapal jenis kapal pancing. Kemudian pada tanggal
11 Maret 2019 pukul 19.00 WIB terbakar. Kita dapat informasi dari KM Bima
Sakti, anggota kita berangkat menggunakan empat kapal patroli di sana kita
mencari korban-korban," kata Makhruzi saat dihubungi, di Jakarta, Selasa
(12/3).
Menurut Makhruzi, kapal patroli kemudian menemukan enam
orang anak buah kapal (ABK) KM Riki Baru. Pencarian pun dilakukan hingga pagi
tadi.
"Alhamdulillah kita menemukan 6 ABK yang kita cari
melalui kegiatan SAR ketemunya tadi pagi dari mulai malam kita berangkat dari
Tanjung Priok. Ketemu di timur laut Pulau Paniki, kita ketemu satu kelompok itu
lima orang, kemudian yang satunya terpencar jadi kita ketemu," ujar dia.
Menurut keterangan salah satu saksi, kalau total ABK dalam
kapal tersebut berjumlah 18 orang. Di mana ada tiga orang meninggal dunia.
"Menurut keterangan nakhoda Bahagia Baru itu jumlah ABK
18 orang korban selamat 14 orang yakni Edi, Ferdiansyah, Daffah Fahmi, Awin,
Muzahar, Iwan, Gunawan, Herul, M. Munif, Budi Santoso, Eko Sulistyo, Rifaldi,
Rinto, Setiawan. Ada 14 orang. Sedangkan yang lainnya, yang satu masih kita
cari dari 18 orang itu 14 orang yang selamat. Tiga tewas dan satu masih
dicari," tukasnya.
Api Diduga Berasal
Saat Mengisi Radiator
Penyebab kapal ikan KM Riki Baru di sebelah timur Pulau
Peniki, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, diduga karena kelalaian. Alhasil,
kapal terbakar dan menewaskan tiga Anak Buah Kapal (ABK).
"(Dari keterangan korban selamat) Dugaan awal pengisian
radiator pada saat mengisi radiator. Tiba-tiba ada percikan api," ujar
Makhruzi.
Dari insiden itu, seluruh ABK panik untuk menyelamatkan diri
hingga melompat ke laut. "Iya ini yang selamat loncat dari kapal. Ada satu
yang loncat itu terikat tali mungkin dari kapal," katanya.
Para ABK yang selamat, ditemukan oleh Tim SAR sejauh 12 mil
dari kapal terbakar dengan berenang. Mereka, lanjutnya, berenang dari awal
kejadian dan baru ditemukan tim SAR pukul 07.00 WIB
"Kurang lebih sekitar 21 mil dari lokasi krbakaran.
Mereka semua ini berenang. Dari mulai jam 12 malam kita berangkat jam 7 pagi
tadi baru ketemu. Dan Korban tewas ada yang di dalam kapal tapi bisa diambil
sama SAR. Korban yang satu lagi masih dicari sama anggota kita masih ada dua
kapal lagi di laut untuk mencari korban itu," pungkasnya.
Diketahui, Kapal ikan KM Riki Baru terbakar di sebelah timur
Pulau Peniki, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Kebakaran itu terjadi pada Senin
(11/3) sekitar pukul 22.00 WIB.
Berdasarkan data manifest, total penumpang atau Passenger On
Board sebanyak 18 orang. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo
Yuwono melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Selasa (12/3),
menuturkan, para penumpang diselamatkan KM Putera Bahagia II saat kebetulan
sedang melintas.
Saat itu, 14 orang berhasil selamat dan dievakuasi. Satu
orang penumpang tewas juga dievakuasi KM Putera Bahagia II. Selanjutnya,
Basarnas Command Center (BCC) menghubungi Kantor SAR (Kansar) Jakarta pada
pukul 22.05 WIB untuk mengonfirmasi kejadian tersebut.
"BCC menghubungi Kapten kapal Putera Bahagia, tapi
tidak diangkat tiga kali. Lalu pada pukul 22.33 WIB, BCC kembali menghubungi
Kansar Jakarta dan didapat info nama kapal yang terbakar adalah Riki
Baru," ujarnya seperti dikutip Merdeka.com.
Selanjutnya pihak kepolisian membantu mencari para korban.
Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Sandy Hermawan beserta Dir Pol Airud Polda Metro
Jaya Kombes Edfrie R Maith berangkat ke TKP sekitar pukul 01.01 WIB. Tim
gabungan berhasil menemukan KM Putera Bahagia yang telah menyelamatkan korban
selamat dan meninggal dunia dari KM Riki Baru.
"Lalu pada pukul 01.49 WIB, Tim berhasil menemukan KM
Riki Baru yang masih terbakar dan ada dua korban meninggal dunia yang masih
memakai pelampung dan terikat tali, tim berusaha mengevakuasi korban,"
sambungnya.
Kasubdit Patroli Air Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri,
Kombes Makhruzi Rahman menambahkan, total ada 14 orang yang selamat dan tiga
orang meninggal. Masih ada korban yang belum ditemukan. "Yang satu korban
masih dicari," ucap Makhruzi.
Berikut daftar 14 korban yang selamat: Edi, Ferdiansyah,
Daffah Fahmi, Awin, Muzahar, Iwan, Gunawan, Herul, M. Munif, Budi Santoso, Eko
Sulistyo, Rifaldi, Rinto, Setiawan. (*)