Ilustrasi |
"Kapal mengalami kebakaran sekitar pukul 19.00 WIB
karena radiator meledak," kata Direktur Polair Baharkam Polri Brigjen
Latief dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (12/3/2019).
Kapal tersebut merupakan kapal penangkap cumi. Posisi kapal
terbakar berada di timur Pulau Peniki. Ada 18 ABK, termasuk nakhoda.
Baca juga: Perusahaan Galangan Kapal yang Terbakar di Baubau
Bantah Tak Gaji Karyawan
"Korban yang ditemukan sebanyak 17 orang, di mana 14
korban selamat, 3 meninggal, dan 1 orang belum ditemukan," lanjutnya.
Kapal tersebut berangkat dari Muara Baru, Jakarta Utara,
pada 16 Februari 2019. Karena mengalami kerusakan mesin, kapal tersebut kembali
ke Jakarta pada Senin (11/3).
"Kemudian pada posisi 05' 41' 506 s - 106' 47' 902 e
kapal mengalami kebakaran sekitar pukul 19.00 WIB karena radiator meledak.
Setelah meledak dan kebakaran, seluruh ABK langsung melompat ke laut untuk
menyelamatkan diri," paparnya.
Upaya penyelamatan saat itu dilakukan tim gabungan SAR dari
Baharkam Polri dan Basarnas serta dari Kapal Pelatuk -3013 bersama ABK Kapal
Kolibri-4015, Kapal Elang Laut-2003, dan Kapal Sundaicus-2011. (*)