Ilustrasi |
Lampung, Jakarta, eMaritim.com – Kapal peti kemas berkapasitas
4.250 TEUs MV Balthasar Schulter sepanjang 261 meter bersandar di Terminal Peti
Kemas Pelabuhan Panjang, hal ini merupakan perdana bagi PT Pelabuhan Indonesia
II (Persero) Cabang Panjang.
"Kapal dengan kapasitas 4.250 TEUs ini merupakan kapal
peti kemas terpanjang yang pernah sandar di dermaga yang dikelola PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) Cabang Panjang," kata Senior Vice Presiden
Pelayanan Terminal PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Davit Sirait di
Bandarlampung, Selasa.
Menurutnya, kapal yang dioperasikan oleh Sealand Maersk
tersebut tiba di Pelabuhan Panjang, pada Senin pukul 16.00 WIB langsung
menjalanani proses pemanduan dan penyandaran yang telah melalui koordinasi
berbagai pihak.
Antara lain PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang
Panjang, IPC TPK Area Panjang, PT Jasa Armada Indonesia, Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Panjang serta Sealand Maersk Indonesia.
Ia mengatakan bahwa hari bersejarah ini membuktikan bahwa
Pelabuhan Panjang dapat melayani kapal dengan Panjang 261 meter dimana kapal
tersebut melayani shipment Intern Asia secara langsung dan longterm dengan rute secara langsung melayani rute
dari Panjang ke Kaohsiung (Taiwan), Busan (Korea), dan Shanghai (Cina).
"Dengan rute ini membuktikan bahwa Lampung merupakan
salah satu pusat perdagangan internasional dengan dukungan fasilitas pelabuhan
yang modern dan sejalan dengan visi IPC yaitu menjadi pelabuhan
internasional," ujarnya.
Davit menambahkan, kedatangan kapal sepajang 261 meter di
Pelabuhan Panjang ini menunjukkan semakin meningkatnya kemajuan infrastruktur
pelabuhan di Lampung.
Sementara Country Manager Sealand Joshua mengatakan bahwa
Sealand berkembang di Pelabuhan Panjang
sejak pihaknya pertama kali memasuki pasar pada tahun 2009 (saat itu masih
dikenal sebagai MCC).
"Kami percaya bahwa layanan baru kami yang ditingkatkan
yang menghubungkan Panjang secara langsung ke Cina, Korea Selatan dan Rusia
akan memberikan pelanggan konektivitas baru dan akan mendukung perdagangan
internasional tidak hanya untuk Provinsi Lampung, tetapi juga bagian selatan
Sumatra," jelasnya.
Menurutnya, layanan baru ini memiliki kapal terbesar yang
yang sandar di Pelabuhan Panjang dan merupakan satu-satunya layanan yang secara
langsung melayani rute dari Panjang ke Kaohsiung (Taiwan), Busan (Korea), dan
Shanghai (Cina).
Demikian juga dengan rute ini mampu membawa lebih banyak
ekspor dari Provinsi Lampung dan dan Sumatera Bagian Selatan dengan peningkatan
sekitar 167 persen dalam ruang kapal dan 46 persen peningkatan dalam kapasitas
reefer dan pengurangan hingga 68 persen dalam waktu transit.(*/ANTARA)