Kaltim, eMaritim.com – Peristiwa tenggelamnya Kapal Landing
Craft Tank (LCT) Sarwaguna 5 sampai saat ini masih mencari keberadaan seorang
nahkoda yang bernama Amansyah, tim SAR gabungan masih terus menyisir wilayah
kejadian dengan menggunakan kapal TugBoat.
Kapal yang membawa muatan batu koral itu diduga mengalami lambung
bocor, LCT berangkat dari wilayah Lempake menuju Gunung Tabur. Di tengah
perjalanan, LCT dihantam gelombang tinggi, terbalik dan kemudian tenggelam.
"Ada 4 kru di atas kapal. Di muara laut menuju Gunung
Tabur, ada gelombang 1,5 meter hingga 2 meter. Iya, LCT terbalik," kata
petugas Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Tanjung Redeb, Fatah,
ditemui wartawan, Senin (24/6).
Tiga ABK masing-masing Edo Purnomo, M Yahya dan Dadan
Suparman, berhasil diselamatkan tugboat Prima Star 17 yang melintas di perairan
yang sama. "Nakhoda LCT atas nama Amansyah belum ditemukan," ujar
Fatah.
"Dua dari 3 ABK sudah dievakuasi dan pulang ke
keluarganya masing-masing. Kalau 1 orang lagi, masih diperlukan keterangannya
untuk membantu proses pencarian," tambah Fatah.
Kapal tersebut diketahui milik perusahaan PT Sinar Pagi.
Dari data diperoleh KUPP Tanjung Redeb, LCT itu berkapasitas muatan maksimal
300 ton. Fatah enggan berandai-andai LCT itu kelebihan muatan.
"Kan dokumennya di dalam kapal. Masih kita cari
informasi berapa muatan LCT saat berlayar memuat batu koral. Yang jelas,
nakhoda masih dalam pencarian sekarang ini," kata Fatah. (*/hp)