Davao,
eMaritim.com - Setelah empat hari lamanya sejak tanggal 1 Juli 2019,
Latihan Penanggulangan Tumpahan Minyak di laut atau Marine Poluttion Exercise
(Marpolex) tahun 2019 yang diikuti oleh Indonesia, Filipina dan Jepang di
Davao, Filipina hari ini (4/7) resmi ditutup oleh Komandan Philipine Coast
Guard, Adm. Elson E. Hermogino.
Pada kesempatan ini, Kementerian Perhubungan cq. Ditjen
Perhubungan Laut melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP)
yang mewakili Indonesia telah menunjukan kepada dunia akan kemampuan, keahlian
dan berkoordinasi dengan negara lain khususnya di kelembagaan Sea and Coast
Guard dunia.
"Kesuksesan ini memperkokoh posisi Sea and Coast Guard
Indonesia di kancah pergaulan Internasional khususnya dalam keselamatan dan
keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim," ujar Direktur
Jenderal Perhubungan Laut yang diwakili oleh Direktur KPLP, Ahmad hari ini
(4/7) di Davao, Filipina.
Pada kesempatan tersebut, Ahmad menyampaikan apresiasi yang
setinggi-tingginya kepada Filipina atas kerjasama yang baik dalam regional
Marpolex 2019 dan juga kepada Japan Coast Guard (JCG) yang telah aktif terlibat
dalam setiap kegiatan Regional Marpolex dari tahun ke tahunnya.
Ahmad juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran
Bangladesh, United State, Vietnam dan China Coast Guard yang telah
berpartisipasi sebagai observer dalam kegiatan regional Marpolex.
Dengan ditutupnya Regional Marpolex 2019 yang ditandai oleh
penurunan bendera Indonesia, Filipina dan Jepang serta penandatanganan Joint
Declaration of Termination of Exercise oleh perwakilan ketiga negara tersebut.
"Dengan demikian, usai sudah pelaksanaan Regional
Marpolex tahun 2019 yang telah berakhir dengan lancar dan sukses. Ketiga Kapal
Patroli KPLP akan kembali ke Indonesia besok dan pada kesempatan ini saya
sampaikan terima kasih dan apresiasi atas kerja keras dan kekompakan jajaran
KPLP termasuk jajaran petugas kapal KN. Sarotama, KN. Gandiwa dan KN. Kalawai
sehingga acara ini berjalan dengan lancar," tutup Ahmad.
Sebagai informasi, Marpolex merupakan kegiatan yang
dilaksanakan setiap dua tahun sekali antara Indonesia dan Filipina serta
Jepang.
Latihan tahun ini utamanya menguji kemampuan Filipina,
Indonesia, dan Jepang dalam bekerjasama menanggulangi terjadinya musibah tumpahan
minyak, dengan mengacu pada perjanjian bilateral antara Indonesia-Filipina
yakni Sulu Sulawesi Oil Spill Response Network Plan 1981 serta ASEAN Regional
Oil Spill Contingency Plan yang diadopsi pada Sidang ASEAN TMM ke-24 bulan
November 2018.
Latihan Bersama Penanggulangan Tumpahan Minyak di Laut atau
yang dikenal juga sebagai Marine Pollution Exercise (Marpolex) Tahun 2019 di
Davao Filipina dilaksanakan pada tanggal 1 s.d. 4 Juli 2019 dan Ditjen
Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mengerahkan 3 (tiga) kapal patroli
Penjagaan Laut dan Pantai (Sea and Coast Guard) Indonesia.
Adapun ketiga Kapal Patroli Sea and Coast Guard yang dikerahkan dalam Marpolex 2019 tersebut
adalah kapal KN. Sarotama -P.112 dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP)
Kelas II Tanjung Uban, kapal KN. Gandiwa -P.118 dari Pangkalan PLP Kelas II
Bitung, dan KN. Kalawai-P.117 dari Pangkalan PLP Kelas II Tual. (hp)