Jakarta, eMaritim.com – Dalam rangka meningkatkan jumlah
ekspor melalui pelabuhan Tanjung Priok, waktu operasional pelayanan pelabuhan
akan dilaksanakan setiap hari. Nantinya Otoritas Pelabuhan, Syahbandar, Bea
Cukai, Imigrasi, Operator Pelabuhan, Bank dan stakeholder terkait akan
melakukan pelayanan optimal secara terus-menerus selama 24 jam 7 hari seminggu.
Menteri Perhubungan menegaskan hal ini usai mengadakan rapat dengan jajaran
stakeholder Pelabuhan Tanjung Priok, di Kantor Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok,
Jakarta Minggu (7/7).
Menhub mengatakan telah menyisir upaya-upaya yang bisa
meningkatkan ekspor. Ia mengakui ada beberapa hal yang memang harus ditingkatkan.
Salah satunya adalah meningkatkan waktu operasional pelayanan di Pelabuhan
Tanjung Priok.
“Berkaitan dengan jumlah hari produktif pelayanan, sebelum
ini 3 hari, sekarang sudah 4-5 hari, kita ingin 7 hari. Artinya 24/7 kita
melayani. Agar orang-orang yang melayani di sini waktunya tersebar dan
fasilitas tol, truk itu terbagi rata di 7 hari. Sehingga produktivitas itu
lebih baik,” ucap Menhub.
Menhub mengilustrasikan dengan waktu pelayanan 3 hari,
apabila ada eksportir yang ingin mengirim 14 kontainer barang, maka dalam satu
hari harus ada 5 truk kontainer yang berjalan dalam sehari, namun jika waktu
pelayanan menjadi 7 hari maka dalam satu hari hanya dibutuhkan 2 truk kontainer
saja. Imbasnya hal ini akan membuat jalanan dari dan menuju pelabuhan menjadi
tidak terlalu padat, sehingga efek positifnya dapat mengurangi jumlah
kemacetan.
“Jadi jalannya lengang, truknya produktif yang di pelabuhan
juga enak mengaturnya. Dengan lengang itu maka kecenderungan untuk melakukan
kegiatan ekspor khususnya itu bertambah. Pasti bertambah. Karena kemudahan itu
equivalen dengan pertambahan jumlah. Kalau ini semua lancar maka otomatis yang
ekspor juga menjadi lebih banyak,” jelas Menhub.
Selanjutnya yang juga menjadi pusat perhatian Menhub adalah
empty container (kontainer kosong) dalam impor barang. Menurut Menhub banyak
kontainer setelah melakukan proses impor barang, truk-truk kontainer tersebut
berjalan dalam keadaan tanpa muatan atau kosong. Karena itu hal ini akan
dikoordinasikan lebih lanjut agar truk-truk tersebut tidak berjalan dalam
keadaan kosong.
“Truk banyak yang berjalan kosong. Setelah impor, dia
kosong, dia dibawa ke Cikarang ke sini (Tanjung Priok) kosong. Kita akan minta
kepada cargo owner, atau shipping line untuk menyiapkan supaya jangan ada truk
yang kosong. Jadi kita upayakan itu dalam keadaan terisi,” ujar Menhub.
Kemudian yang terakhir yang menjadi sorotan Menhub adalah
masalah sistem. Perlu ada satu sistem yang mengatur keseluruhannya.
“Dan terakhir adalah sistem. Kita akan tingkatkan koordinasi
INSW, Inaportnet. Dengan Bea Cukai, Pelindo, Syahbandar, OP bersama Ditjen
Perhubungan Laut akan kita rapatkan minggu depan agar sistemnya itu menjadi
satu. Di sini juga saya sengaja mengundang para banker BNI, BRI dan Mandiri
untuk Sabtu Minggu juga masuk. Jadi sekarang Sabtu Minggu masih sepi, jadi
nanti akan ramai. Agar mereka juga beroperasi,” pungkas Menhub.(*/hp)