Tangerang, eMaritim.com - Peningkatan pelayanan di bidang
kepelabuhanan dan pelayaran saat ini perlu mengikuti perkembangan era
digitalisasi yang sangat dinamis. Seperti halnya yang dilakukan oleh Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten yang menginisiasi
pemberlakuan inaportnet pada Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS).
Guna peningkatan pemahaman terkait inaportnet tersebut, KSOP
Kelas I Banten menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Uji Coba Penerapan
Inaportnet pada TUKS yang diselenggarakan di Hotel Allium Tangerang, Rabu
(7/8).
Dalam pembukaan sosialisasi tersebut, Kepala KSOP Kelas I
Banten, Herwanto menyampaikan bahwa kegiatan ini mengambil tema "HAPI
PAPE" atau singkatan dari Harmonisasi Pemanfaatan Inaportnet dalam Kegiatan
Pelayanan Kepelabuhanan di Pelabuhan Banten.
"HAPI PAPE adalah suatu proyek perubahan untuk
meningkatkan kinerja pelayanan kapal pada TUKS", kata Herwanto saat
membuka acara.
Herwanto menyebutkan, Badan Usaha Pelabuhan (BUP) di
Pelabuhan Banten telah menggunakan inaportnet. Namun untuk pelayanan kapal di
57 TUKS yang berada di Pelabuhan Banten sampai saat ini masih manual.
"Kami menyadari saat ini adalah era digitalisasi di
mana semua pelayanan menuntut untuk memanfaatkan teknologi informasi. Maka dari
itu kita harus siap untuk menghadapinya," ujarnya.
Pihaknya meyakini, proyek perubahan HAPI PAPE ini dapat
memberikan manfaat bagi banyak pihak.
"Manfaat bagi Kantor KSOP yakni dapat meningkatkan
integritas dan pelayanan yang lebih baik. Sedangkan bagi TUKS, biaya dan waktu
serta transparansi pelayanan menjadi terukur," ungkap Herwanto.
Menurutnya, program ini pun diyakini akan semakin mendorong
iklim investasi yang dapat dimanfaatkan oleh warga masyarakat untuk berusaha.
Pada kesempatan tersebut ditampilkan pula hasil uji coba
pemanfaatan inaportnet pada salah satu TUKS yaitu TUKS PT. Krakatau Bandar
Samudera (KBS).
Dari hasil uji coba terlihat banyak keuntungan yang dapat
dimanfaatkan. Untuk itu ke depannya TUKS yang lain sudah dapat memanfaatkan sistem
tersebut.
"Proyek perubahan ini mendapat apresiasi dari Direktur
Jenderal Perhubungan Laut dan diharapkan Pelabuhan Banten menjadi Pilot Project
(percontohan) penggunaan inaportnet pada TUKS-TUKS di Indonesia, yang Insya
Allah akan diluncurkan (launching) oleh Bapak Dirjen Perhubungan Laut,"
ucap Herwanto.
Adapun acara Sosialisasi ini dihadiri oleh 150 peserta dari
stakeholder perusahaan pelayaran, pengelola TUKS, asosiasi perusahaan
pelayaran, dan perusahaan bidang bongkar muat di pelabuhan. Sedangkan
narasumber berasal dari Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut dan Direktorat
Kepelabuhanan Ditjen Perhubungan Laut, serta akademisi sekaligus pemerhati
bidang pelabuhan, Dr. Eka Budi Tjahjono.