Masyarakat Sorong Wajib Paham dan Patuh pada Keselamatan Pelayaran -->

Iklan Semua Halaman

Masyarakat Sorong Wajib Paham dan Patuh pada Keselamatan Pelayaran

14 Agustus 2019
 
Sorong, eMaritim.com - Masyarakat dan para pemangku kepentingan di kota Sorong perlu memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik terhadap aspek teknis dan regulasi di bidang keselamatan pelayaran. Hal ini menjadi kebutuhan mutlak guna menciptakan keselamatan pelayaran di Sorong.

Demikian dikatakan Walikota Sorong EC.L. Jitmau yang diwakili Kepala Dinas Perhubungan Kota Sorong Wehelmus Asmuruf saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Keselamatan Pelayaran Periode V di Sorong, hari Rabu (14/8).

“Keselamatan kapal sangat dibutuhkan di Sorong. Apalagi Sorong merupakan pintu gerbang utama di  tanah Papua Barat yang dikelilingi pulau-pulau kecil, dimana sangat diperlukan adanya keselamatan pelayaran untuk kelangsungan dan konektivitas masyarakat,” kata Wehelmus.

Menurut Wehelmus, selama ini secara berkesinambungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan terus menerus berupaya meningkatkan aspek keselamatan pelayaran dan kelaiklautan kapal di Indonesia termasuk di wilayah Papua Barat. Hal ini sangat penting mengingat transportasi laut memegang peran strategis dan menjadi kebutuhan bagi masyarakat Papua  untuk melakukan kegiatan perekonomian.

Terkait dengan hal ini, maka guna menciptakan transportasi laut yang aman sangat diperlukan adanya kepatuhan terhadap kelaikan kapal dan keselamatan pelayaran di Sorong. Dan hal ini membutuhkan komitmen bersama baik dari pihak regulator, operator maupun masyarakat pengguna jasa.

“Kami sangat berharap semua pihak terkait keselamatan pelayaran di Sorong selalu mengutamakan kelaiklautan kapal, memastikan peralatan keselamatan berfungsi dengan baik dengan jumlah yang memadai dan memastikan penumpang dan barang tidak melebihi kapasitas,” kata Wehelmus.

Walikota Sorong beharap melalui kegiatan Bimbingan Teknis ini bisa meningkatkan kesadaran semua pihak untuk menjadikan keselamatan pelayaran sebagai budaya keselamatan maririm di Sorong.

“Dengan menjadikan keselamatan pelayaran sebagai budaya maritim tentunya faktor keselamatan pelayaran harus menjadi priorotas utama yang harus di patuhi bersama baik bagi pelayaran lokal, pelayaran rakyat maupun angkutan penyeberangan di Sorong” ujar Wehelmus.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Sorong, Takwim Masuku yang mewakili Direktur Perkapalan dan Kepelautan mengungkapkan bahwa kegiatan Bimbingan Teknis Keselamatan Pelayaran merupakan salah satu upaya berkesinambungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, untuk senantiasa meningkatkan aspek keselamatan pelayaran dan kelaiklautan kapal di Indonesia.

“Kementerian Perhubungan tanpa henti-hentinya terus mengimbau operator pelayaran untuk senantiasa mengutamakan kelaiklautan kapal serta keselamatan dan keamanan pelayaran. Para awak kapal yang bertugas wajib memastikan peralatan keselamatan pelayaran berfungsi dengan baik dalam jumlah yang memadai serta muatan penumpang dan barang di kapal tidak melebihi kapasitas," kata Takwim.

Menurut Takwim, Bimbingan Teknis Keselamatan Pelayaran di Sorong merupakan yang kelima kalinya diadakan oleh Diektorat Jenderal Perhubungan Laut selama tahun 2019 dan akan berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 14 s.d. 16 Agustus 2019  bertempat di Hotel Swiss Bell Sorong. Sebelumnya dalam tahun 2019, kegiatan serupa sudah empat kali diadakan, yakni di Aceh, Padang, Lombok dan Ternate.

“Peserta bimtek yang berjumlah sekitar 70 orang berasal dari berbagai unit kerja dan stakeholders terkait pelayaran di wilayah Propinsi Papua Barat. Sedangkan para narasumber berasal dari Direktorat teknis kantor pusat Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Balai Kesehatan Kerja Pelayaran (BKKP),” tutup Takwim.