Anggaran Tahun 2020, Kementerian ESDM akan Tambah 250 titik sumur bor -->

Iklan Semua Halaman

Anggaran Tahun 2020, Kementerian ESDM akan Tambah 250 titik sumur bor

09 September 2019
 
Jakarta, eMaritim.com - Rencana pergeseran alokasi Kementerian ESDM Rp 125 miliar, akan digunakan untuk penambahan 250 titik sumur bor.

Dalam kesempatan yang sama, Komisi VII DPR Rl dan Menteri ESDM terkait pergeseran alokasi anggaran dari Ditjen Migas Kementerian ESDM Rl sebesar Rp125 miliar kepada Badan Geologi, Kementerian ESDM pada tahun anggaran 2020 nanti. 

Anggaran pembangunan sarana air bersih melalui sumur bor di Badan Geologi meningkat dari sebelumnya Rp429.080.000.000 menjadi Rp554.080.000.000.

Pusat Air Tanah Dan Geologi Tata Lingkungan, Badan Geologi akan membangun 1.000 sarana air bersih melalui sumur bor untuk masyarakat di lokasi sulit air di seluruh Indonesia pada tahun 2020.

Pembangunan sarana air bersih melalui sumur bor sebanyak menjadi 1.000 titik dari sebelumnya 750 titik ini merupakan kesepakatan antara Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM  Ignasius Jonan.

Program pengadaan sarana air bersih melalui sumur bor untuk masyarakat telah dilaksanakan Pusat Air Tanah Dan Geologi Tata Lingkungan, Badan Geologi Kementerian ESDM sejak tahun 2005. Sampai tahun 2018, telah terbangun sebanyak 2.290 unit sumur bor.

Dengan kapasitas debit air bersih mencapai sekitar 144,4 juta m3/tahun dan dapat melayani kurang lebih 6,6 juta jiwa. Tahun 2019, Kementerian ESDM akan membangun 650 unit sumur bor di seluruh Indonesia yang tersebar di 33 provinsi.

Selain menyepakati tambahan alokasi anggaran untuk Badan Geologi, Komisi VII DPR Rl bersama dengan Menteri ESDM jug mendukung sepenuhnya pengelolaan air tanah berbasis cekungan air tanah di bawah kewenangan Kementerian ESDM.

Menteri ESDM Ignasius Jonan menyambut baik penambahan alokasi anggaran untuk pembangunan sarana air bersih melalui sumur bor, karena menurut Jonan pembangunan sumur bor memberikan manfaat langsung kepada masyarakat dan sangat membantu masyarakat yang kesulitan air.

"Saya sangat mengapresiasi penambahan alokasi anggaran untuk pembangunan sumur bor dari 750 titik menjadi 1.000 titik, baik sebagai kepala lembaga maupun sebagai pribadi karena 1 sumur bor itu sebenarnya bisa melayani sampai 3.000 hingga 4.000 jiwa, tergantung daerahnya masing-masing dan 1 jiwa bisa mendapatkan 60 liter air bersih. Program ini amat sangat membantu masyarakat," ujar Jonan.

Sarana air bersih merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat, karena itu keberadaannya di daerah sulit air merupakan anugerah besar bagi masyarakat setempat.

"Masyarakat mungkin tidak terlalu masalah jika tidak ada PJU (penerangan jalan umum), tapi kalau tidak ada air bersih ini merupakan tantangan yang besar sekali." tuturnya.

"Badan Geologi harus menduplikasi kemampuan untuk bisa membangun 1.000 titik sumur bor dalam satu tahun," tegas  Menteri Jonan.