![]() |
Ilustrasi | Istimewa |
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Pelindo III Doso
Agung menjawab pertanyaan wartawan saat mendampingi Menteri BUMN Rini Sumarmo
yang datang ke Pelabuhan Benoa guna menghadiri acara adat sebagai tanda
dimulainya pembangunan Melasti di wilayah Pelabuhan Benoa, Selasa (10/9/2019)
“Pelabuhan Benoa disiapkan untuk menjadi gerbang laut
wisatawan mancanegara yang datang ke Bali dengan kapal-kapal pesiar
internasional berukuran besar,”tutur Doso.
Dengan pengembangan yang terintegrasi, lanjut Doso, lokasi
tersebut nantinya menjadi pintu masuk destinasi pariwisata andalan di sekitar
Bali.
Ditegaskan Dirut Pelindo III, sesuai arahan Gubernur Bali I
Wayan Kenoster dalam pertemuan sebelumnya, seluruh pengembangan di Bali harus
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat Bali,
melalui upaya-upaya yang selaras dengan pelestarian alam.
Sementara itu Menteri BUMN Rini Suarmo mendukung upaya
Pelindo III dalam pengembangan pelabuhan tersebut. Dengan pengembangan pelabuhan benoa, tidak hanya
pariwisata saja yang akan tumbuh, juga akan meningkatkan kemakmuran
masyarakat dan nelayan di sekitar
pelabuhan Benor.
“Saya sudah mendengar sendiri barusan. Tokoh masyarakat di
sini mendukung penuh pengerugan alur dan kolam pelabuhan untuk mendukung pengembangan
Pelabuhan Benoa. Mereka senang, nantinya kapal-kapal nelayan yang semula sulit
masuk ke pelabuhan dengan adanya pekerjaan sekarang kolamnya di perdalam dan
jalan masuknya akan lebih mudah,”ujar Rini kepada wartawan.
Selain itu kegiatan kepelabuhanan lainnya juga akan
menstimulus ekonomi di Bali seperti nanti supply energy juga akan lebih baik
karena pertamina, dan LNG akan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman serta luas
tentunya akan menambah kapasitas ketersediaan energy untuk Bal.
Menteri Rini sempat melihat Upacara adat Guru Bendu Piduka
sebagai tanda dimulainya pembangunan fasilitas pemelastian untuk desa adat
dedungan, kemudian dilanjutkan kunjungan
ke proyek pengembangan pelabuhan Benoa secara langsung.
Rini juga mendapat laporan dari tokoh adat dari sisi religi,
sejak awal mereka sudah mendengarkan dari pihak Pelindo III sebagian
pengembangan atau sekitar 1 hektar untuk pembangunan lokasi Upacara Melasti
umat Hindu dan juga sebagai penghormatan tertinggi pada Krama Bali.
“Selain dari sisi religi dan lingkungan, dengan pengembangan
destinasi pariwisata dan infrastruktur pendukungannya nantinya akan membuka
banyak lapangan pekerjaan dan peluang berwirausaha bagi masyarakat Bali
sendiri.
“Saya minta kepada
Dirut Pelindo III harus berkontribusi pada perekonomian nasional khususnya
masyarakat Bali, karena Pelabuhan Benoa dan sektor pariwisata Pulau Dewata
merupakan bagian penting dari integrasi logistik, transportasi, dan wisata,”
ujar Menteri BUMN.
Hingga kini dari dua tahap pekerjaan pengerugan sudah
ditanam sekitar 100 ribu bibit bakau untuk luas area 4 hektar di wilayah
pesisir perairan Pelabuhan Benoa.“Jadi ke depan, pelabuhannya asri, destinasi
wisatanya asri, sehingga diharapkan dapat berkelanjutan mensejahterakan
masyarakat Bali di masa depan,” tutur Rini.