Jakarta, eMaritim.com - Dari Video yang tertangkap, pada akhirnya menimbulkan banyak pertanyaan2 penting terutama dari para Profesi yang tergabung dalam organisasai IKPPNI ( Ikatan Perwira Pelayaran Niaga Indonesia ) melalui Ketua Umumnya Capt. Dwiyono Soeyono.
1. Bagaimana standard marine terminal management?
2. Adakah certified dan competent personnel dalam jajaran
manajerial marine terminal tsb?
4. Bila ada, apakah background experience suitable dengan
karakter operasi?
4. Bila tidak suitable, apakah manajemen adh membekali
pelatihan2 yg tepat sbg improvements?
5. Adakah pihak otoritas pelabuhan setempat memberlakukan
PROTAP?
6. Bila ada PROTAP, dilaksanakankah?
7. Fahamkah otoritas setempat dgn isi protap yg dibuat?
8. Apakah ada linieritas latar belakang disiplin profesi
kepala otoritas setempat?
9. Berjalankah internal n external audit berkala dari semua
pihak terlibat yg diwajibkan melakukan hal demikian, sbg kontrol?
Catatan:
- TERSUS swasta umumnya memiliki certified dan competent marine personnel setingkat jabatan Superintedent
- Tingkat jabatan tsb idealnya harus di upgrade setingkat manager, agar lebih memiliki otonomi dan ororitas utntu mengambil keputusan2 kritikal sesuai kebutuhan.
- SDM competent dari TERSUS inilah yg akhirnya membantu manajemen kespel bagi kepala otoritas yg dasarnya tidak faham karakter operasional marine terminal secara rinci tehnis dgn latar belakang disiplin profesi yg beda namun dipaksakan menjabat.
- Contoh konkritnya sbg pengalaman di DSLNG - LUWUK.
- Kewajiban penyelenggara negara utk melakukan perbaikan tatakelola Marine Terminal dgn standard SDM yg tepat, atas dasar masukan2 para praktisi yg relevan.
- Bukan praktisi2 maritim instant sbg petualang yg banyak beredar dgn tulisan2 yang tidak jelas namun dibiarkan beredar dan bisa menyesatkan ?