Satui, eMaritim.com - Kementerian Perhubungan cq. Ditjen
Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP)
Kelas III Kotabaru-Batulicin mendukung dan ikut berpartisipasi dalam Gerakan
bersih pantai dan penanaman bibit mangrove yang digagas Pangkalan TNI Angkatan
Laut (Lanal) Kotabaru bersama masyarakat Maritim, Senin (7/10).
Adapun kegiatan Bakti sosial bersih Pantai dan penanaman
4.500 bibit mangrove (Rhizophora Mangle) dilakukan di pesisir pantai desa
Setarap Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan.
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas
III Kotabaru-Batulicin (KB-BL), Capt. M. Hermawan memberikan apresiasi terhadap
langkah yang dilakukan pihak Lanal Kotabaru dengan penanaman magrove tersebut.
"Selain sebagai upaya menyelamatkan lingkungan laut dan
alam secara keseluruhan, langkah itu juga sebagai wujud kepedulian TNI AL
memberikan pendidikan terhadap masyarakat betapa pentingnya menyelamatkan
laut," ujar Capt. Hermawan.
Gerakan ini, menurut Hermawan, harus dilakukan rutin oleh
seluruh masyarakat maritim baik instansi pemerintah maupun perusahaan swasta di
sektor transportasi laut untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan
maritim mengingat negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang
memiliki garis pantai terpanjang nomor 2 (dua) di dunia dengan
panjang 99.093 km.
“Kalau bukan kita siapa lagi yang menyelamatkan lingkungan
laut . Apa yang kita lakukan saat ini merupakan warisan untuk generasi
berikutnya, anak cucu kita harus merasakan indahnya laut bumi pertiwi,” ujar
Capt. Hermawan.
Sementara itu, Komandan Lanal Kotabaru Letkol Laut (P) Guruh
Dwi Yudhanto mengatakan bahwa
kegiatan bakti sosial bersih pantai dan penanaman bibit
mangrove ini dilaksanakan oleh TNI AL secara serentak di seluruh wilayah
Indonesia dalam rangka HUT TNI Ke-74 yang memecahkan “Rekor Muri” Penanaman
Mangrove Terbanyak.
Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat membantu
merehabilitasi lahan mangrove yang rusak dan memberi kesadaran kepada
masyarakat tentang pentingnya hutan mangrove karena keberadaan hutan mangrove
mempunyai keistimewaan dalam berbagai hal, baik dari aspek fisik, ekologi dan
ekonomi.
Menurut Guruh, kegiatan tersebut merupakan bentuk
keterlibatan TNI Angkatan Laut dalam Gerakan Revolusi Biru (Blue Revolution),
yaitu sebuah gerakan besar secara drastis untuk mengubah pola pikir atau “mind
set” bangsa Indonesia untuk berorientasi ke laut. Tujuannya adalah: “Membangun
Identitas Manusia Maritim Indonesia”.
“Mangrove secara fisik merupakan tanaman yang mempunyai akar
yang banyak dan batangnya juga kokoh sehingga mampu mencegah ombak dan abrasi
laut, dari sisi Ekologi Mangrove mampu berfungsi sebagai penyaring polusi air
dan udara selain itu mangrove juga sebagai habitat tempat hidup dan berkembang
biaknya berbagai jenis ikan dan biota laut,” tutup Guruh.
Adapun kegiatan Bakti Sosial tersebut juga dihadiri oleh
Asisten Bupati Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Kepala Dinas
Lingkungan Hidup, Muspika Kec.Satui, Kodim 1022/Tnb beserta Jajaran, Polres
Tanah Bumbu Beserta Jajaran, Karyawan PT.BIB, Ketua Cabang 5 Korcab XIII
Jalasenastri Lanal Kotabaru, Pelajar, Masyarakat serta seluruh anggota Lanal
Kotabaru.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan
Laut telah melakukan aksi gerakan bersih laut dan pantai serentak di seluruh
Indonesia pada tanggal 12 September 2019 dengan tema "Laut Bersih Bikin
Baper" yang berhasil tercatat sebagai rekor MURI dan juga rekor Dunia
untuk gerakan serentak membersihkan laut dengan lokasi terbanyak.