Jakarta,eMaritim.com - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan
cq. Ditjen Perhubungan Laut akan menggandeng perusahaan layanan online PT.
Gojek Indonesia (Gojek) dalam rangka Digitalisasi Pelayanan (Dilan) dengan
menggunakan aplikasi berbasis digital (e-commerce) guna meningkatkan layanan
tol laut khususnya untuk mempermudah proses pemesanan kontainer secara
transparan dan dapat membagi muatan secara fair kepada shipper yang ada di
daerah Terpencil, Tertinggal, Terluar dan Perbatasan (3TP).
"Platform digital ini diharapkan memberikan peluang
yang lebih mudah karena masyarakat Indonesia yang sudah mulai terbiasa menggunakan aplikasi seperti Gojek untuk
berbagai pemesanan transportasi," ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan
Laut, Capt. Wisnu Handoko usai memimpin Rapat Evaluasi Kuota Muatan dan
Disparitas Harga Barang di Kantor PT Pelni Surabaya, (2/11).
Hal tersebut, menyusuli pernyataan Presiden Joko Widodo
beberapa waktu lalu serta merupakan salah satu solusi dalam menghentikan
praktek monopoli program tol laut tersebut, Kementerian Perhubungan pada hari
ini, Sabtu (2/11) di Surabaya bersama dengan seluruh stakeholder dan
shipper/consignee melaksanakan evaluasi kuota muatan dan pengawasan disparitas
harga barang.
Dalam menjangkau transportasi laut yang luas dan tersebar di
Indonesia, khususnya yang melayani wilayah timur Indonesia mengakibatkan
perbedaan harga barang yang cukup signifikan di daerah 3TP. Berkaitan dengan
hal tersebut, keberadaan pelayaran Tol Laut dalam memberikan pelayanan untuk
pemenuhan bahan pokok dan penting pada daerah-daerah 3TP mempunyai peran besar
terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia, mengingat kebutuhan akan jasa
angkutan laut semakin meningkat sejalan dengan kondisi geografis Negara
Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau.
Namun dalam perjalanannya, terdapat permasalahan dalam
penyelenggaraan program tol laut salah satunya yaitu dugaan praktik monopoli.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah mengungkapkan bahwa ada
5 (lima) penyebab terjadinya dugaan praktik monopoli penyelenggaraan tol laut.
"Oleh sebab itu, kami menjajaki kerjasama dengam Gojek
untuk menghentikan monopoli yang terjadi di penyelenggaraan tol laut agar
manfaat subsidi yang digelontorkan Pemerintah ini tepat sasaran dan mampu
menurunkan disparitas harga antara Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian
Timur," tegas Capt. Wisnu.
Mengenai bentuk seperti apa aplikasi dan modul pelaksanaan
program di Gojek, Capt. Wisnu mengatakan akan segera melakukan pertemuan dengan
Gojek untuk dapat sesegera mungkin aplikasi pemesanan kontainer tol laut
tersebut dapat terwujud.
"Kita telah mengidentifikasi pola potensi monopoli
terjadi itu di titik mana, hasil identifikasi kami dugaan praktik monopoli
tersebut terjadi di daerah timur, seperti Maluku dan Papua. Kami menindaklanjuti
sesuai arahan Presiden melalui Menteri Perhubungan agar kita lebih menyoroti
Maluku dan Papua, dimana Papua kita akan masuk lebih mendalam dan dengan
aplikasi Gojek ini mudah-mudahan menjadi solusi yang andal untuk menghentikan
monopoli yang terjadi,” tutup Capt. Wisnu Handoko.