London, eMaritim.com - Sidang Majelis International Maritime
Organization (IMO) atau Organisasi Maritim Internasional yang ke-31 dibuka
secara resmi oleh Sekretaris Jenderal IMO, Kitack Lim di Markas Besar IMO
London Inggris pada hari ini (25/11).
Hal tersebut juga menjadi tanda dimulainya perjuangan
Indonesia untuk mendapatkan salah satu kursi dari 20 kursi yang tersedia guna
menjadi anggota Dewan IMO Kategori C periode 2020-2021.
"Hari ini sidang Majelis IMO ke 31 resmi dimulai dan
Indonesia akan berjuang mendapatkan salah satu kursi dari 20 kursi yang
tersedia untuk menjadi anggota Dewan IMO Kategori C periode 2020-2021 dimana
saat ini sebanyak 25 negara anggota IMO
sudah tercatat sebagai kandidatnya," ujar Wakil Duta Besar
Indonesia di London, Adam Mulawarman Tugio yang menjadi Ketua Delegasi
Indonesia untuk hari ini yang didampingi oleh Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Perhubungan, Sugihardjo.
Sebelumnya, Sidang Majelis ini diawali dengan pelaksanaan
HoD + 1 meeting yang dihadiri oleh para Ketua Delegasi dari semua negara
anggota IMO.
Pada pertemuan ini, para Ketua Delegasi memutuskan untuk
mengadopsi agenda Sidang Majelis IMO ke-31 dan melakukan pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden Sidang Majelis IMO ke-31.
Adam mengungkapkan, atas usul dari United Kingdom, telah
terpilih Miss Nouma Tambo, High Commissioner of South Africa, sebagai Presiden
dari Sidang Majelis IMO ke-31.
“Miss Tambo terpilih dengan dukungan dari beberapa negara,
antara lain Chili, Oman, Angola, Yunani, Thailand, Kenya, Nepal, dan Bahama.”
Sedangkan sebagai Wakil Presiden Sidang Majelis IMO ke-31,
lanjut Adam, telah terpilih Miss Ana Park, Ambassador of Korea, dan Mr. Ivan
Romero Ramirez, Ambassador of Honduras.
Pada kesempatan tersebut, Indonesia menyampaikan dukungan
dan ucapan selamat atas terpilihnya Presiden dan dua orang Wakil Presiden
Sidang Majelis IMO-ke 31 tersebut.
“Kami yakin, dengan pengalamannya, kedua Wakil Presiden
dapat bekerjasama dalam mendukung Presiden Assembly untuk menghasilkan
pertemuan yang produktif,” ujar Sugihardjo pada Sidang HoD + 1.
Selain itu, pada HoD + 1 meeting ini juga dilakukan
pemilihan Chairman untuk 2 (dua) Komite, yakni Komite 1 yang membahas Financial
dan Legal, serta Komite 2 yang membahas tentang Technical, Safety dan
Environment.
“Ms. Azara Pemprey dari Ghana terpilih sebagai Chairman
Komite 1. Sedangkan Chairman Komite 2 yang terpilih adalah Mr. Hideaki Saito
dari Jepang,” jelas Sugihardjo.
Setelah HoD +1 meeting ini, Sidang akan dilanjutkan dengan
sesi plenary, di mana para menteri perwakilan dari semua negara Anggota IMO
menyampaikan general statements mereka yang berisikan pencapaian atau
kontribusi tiap-tiap negara anggota selama dua tahun terakhir keanggotaan
mereka di IMO.
Selanjutnya, Sugihardjo mengungkapkan, bahwa pada akhir hari
pertama Sidang Majelis IMO ke-31 ini juga terdapat agenda 2019 IMO Awards
Ceremony, di mana akan ada dua kali penganugerahan, yakni 2018 International
Maritime Prize dan 2019 IMO Award for Exceptional Bravery at Sea.
2018 International Maritime Prize, jelas Sugihardjo,
dianugerahkan kepada Mr. Joseph J. Angelo, mantan anggota US Coast Guard yang
juga merupakan senior eksekutif dari International Association of Independent
Tanker Owner (INTERTANKO) atas partisipasinya selama bertahun-tahun dalam
pertemuan IMO dan telah menunjukkan kepempimpinan dalam mengembangkan
peraturan-peraturan IMO.
Sedangkan 2019 IMO Award for Exceptional Bravery at Sea
dianugerahkan kepada Petty Officer/Bintara Michael Kelly, seorang penyelam penyelamat
yang tergabung dalam US Coast Guard atas keberanian, ketekunan, dan
keterampilannya dalam menyelamatkan empat orang dari sebuah rakit penyelamat,
dalam keadaan angin kencang dan gelombang tinggi pada musibah tenggelamnya
Kapal Aaron dan Melissa II, 70 mil dari perairan Portland pada 14 November
2018.
Selain agenda-agenda di atas, delegasi Indonesia juga
dijadwalkan untuk menghadiri Resepsi Diplomatik yang diselenggarakan
negara-negara anggota IMO yang lain.
“Hari ini, di sela-sela Sidang, kita akan sempatkan pula
untuk menghadiri Resepsi Diplomatik yang diselenggarakan oleh Korea untuk
melakukan pendekatan dan melobi negara anggota lainnya untuk pencalonan kembali
Indonesia sebagai anggota Dewan IMO Kategori C,” tutup Sugihardjo.