KomentarHari ini terlihat pemandangan yang aneh di Sungai Mahakam, tepatnya di sekitar jembatan Mahkota 1.
Ada puluhan tongkang dan kapal yang terapung-apung menunggu giliran untuk dilayani pemanduan untuk melewati kolong jembatan sungai Mahakam.
Seperti diketahui sebelumnya ada kejadian kapal dan tongkang menabrak kaki jembatan. Atas kejadian tersebut KSOP Samarinda sejak dua minggu lalu memberlakukan aturan bahwa tongkang yang turun bermuatan penuh dan juga tongkang yang kosong menuju arah hulu diwajibkan untuk menggunakan Pandu dan Tug Assist.
Hal ini membuat puluhan tongkang yang turun dan naik pada setiap hari menjadi tidak bisa ditangani oleh Pelindo 4 sebagai pihak yang mengelola pemanduan dan penundaan di kolong jembatan. Setiap harinya ada 50 tongkang keluar dan 50 tongkang kembali dari laut. Sementara yang mampu ditangani hanya sekitar 20 tongkang sehari.
Jika dicermati secara teknikal, hanya tongkang bermuatan penuh yang berlayar keluar dari Sungai Mahakam yang beresiko menabrak kaki jembatan. Ini karena mereka bernavigasi didorong oleh arus sehingga sulit dikendalikan, sementara bagi kapal-kapal yang membawa tongkang kosong dan melawan arus menuju Hulu Sungai Mahakam resiko itu sangat kecil.
Alih-alih ingin melindungi jembatan, malahan masalah baru yang timbul, yaitu antrian tongkang di sungai Mahakam.(zah)
