
"Sekarang, kita justru melakukan pembatasan perjalanan di matra laut sesuai yang diatur diatur melalui PM No.25/2020 dan Surat Edaran (SE) Gugus Tugas Penggulangan Covid-19. Dan, pembatasan itu berlaku sampai 7 Juni 2020 mendatang," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Dirlala), Ditjen Hubla Capt. Wisnu Handoko saat peninjauan ke Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kaltim, Jumat (29/5/2020).
Jadi, lanjut dia, kita masih ada waktu seminggu untuk persiapan. Setelah itu, kita akan memasuki era new normal atau normal baru. "Semua dari kita harus siap berdampingagn dengan Covid-19 karena kita belum tahu sampai kapan virus ini akan bisa diatasi bahkan dihilangkan," kata Capt. Wisnu lagi.
Sebaliknya, menurut dia, kita tak bisa menahan laju pergerakan ekonomi. Bisnis harus tetap berjalan dan dilaksanakan oleh perusahaan terkait. "Implikasinya, pergerakan orang, barang atau kapal harus tetap berjalan. Termasuk hal-hal terkait kepentingan Pemerintah, seperti TNI, Polri, ASN dan lainnya," jelas mantan Direktur PIP Semarang itu.
Ekonomi harus bergerak dan perusahan tetap bisa menjalankan bisnis sebagaimana mestinya. Seperti perusahaan pengeboran lepas pantai atau off shore banyak di Balikapan, Kaltim dan Kaltara. Kegiatan industri atau pabrik juga harus tetap berjalan, sehingga Pemerinah harus tetap memfasilitasi mereka," terang Capt. Wisnu.
Seperti pesan Presiden Jokowi, papar Capt Wisnu, kita tak boleh dininabobokan oleh Covid-19. Virus itu bisa saja lama karena tak bisa serta merta dihilangkan. Oleh karenanya, kata Presiden Jokowi, kita harus bisa dihidup bersama covid-19.
"Jadi, Covid-19 ke depan harus disikapi layaknya penyakit yang lain. Seperti halnya kita masuk angin, flu, meriang dan lainnya, Semua ini merupakan penyakit normal dan biasa kita alami dan temui di lapangan. Begitu juga Covid-19, kita harus sikapi dengan bijak saat pemberlakukan new normal nanti," papar Capt. Wisnu.
Pelabuhan Semayang Siap
Capt. Wisnu menambahkan, dalam video conference (vicon) dengan Kepala KSOP Balikpapan, Kepala Syahbandar, dan para Kepala Unit Pengelola Pelabuhan (UPP) di Kaltim dan Kaltara dilakukan dalam rangka persiapan menuju New Normal itu.
"Dari fakta di lapangan serta laporan pejabat terkait, Pelabuhan Semarang, Balikpapan sudah siap memberlakukan new normal. Meski begitu, kondisi yang ada sekarang harus dijaha dan dipertahankan agar tetap complay pada aturan protokol kesehatan yang ada," urai Capt. Wisnu.
"Kita cek kesiapan new normal dan semua harus bisa kita siapkan sebaik mungkin. Pada waktu kapal akan datang, pemesanan tiket diatur maksimal 50%, penerapan phyisical distancing, mekanisme boarding, bagaimana dan dimana calon penumpang harus cuci tangan, disiapkan hand sanitizer dan lainnya. Semua harus disiapkan sejak sekarang," urai lulusan S3 di UNJ Jakarta itu.
Begtu juga dengan operator pelabuhan atau pelayaran harus bisa menyiapkan diri sesuai tupoksi masing-masing. Yang pasti, masyarakat sebelum melakukan pemesanan tiket harus sudah memiliki dokumen yang dibutuhkan, mereka diastikan sehat dengan surat keterangan bebas Covid-19 dan lainnya.
"Dengan begitu, semua penumpang yang naik ke kapal dipastikan sehat. Namun kalau nanti diperjalanan dan tim medis di kapal menemukan gejala dia sakit bisa melakukan tindakan yang benar. Oleh karenanya, kapal harus menyiapkan ruang karantina, ada dokter/ tenaga medis yang cukup, serta dipastikan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku," tegas Capt. Wisnu.