eMaritim.com - PT Samudera IndonesiaTbk (SMDR) sudah
menganggarkan belanja modal pada 2020 mencapai 112,4 juta dolar AS. Di pandemi
ini perusahaan tersebut harus lebih cermat dalam rencana bisnisya.
Direktur Utama SMDR Bani Maulana Mulia Bani mengatakan akan
berhati-berhati menggunakan nggaran belanja modal yang ditetapkan tersebut agar
tetap produktif. Meskipun begitu, Bani menegaskan bukan berarti Samudera
Indonesia menghentikan rencana investasinya.
"Dengan kondisi andanya Covid-19 maka sebenarjya kami
mengambil kebijakan untuk menunda eksekusi rencana investasi di tahun 2020
dengan melihat situasi," kata dalam konferensi video, Selasa (30/6).
"Dari total belanja modal itu sudah rereksekusi 10
persen hingga saat ini. Kita tetap jalankan beberapa rencana investasi yang
memiliki kepastian tinggi," jelas Bani.
Pendapatan Samudera Indonesia Meningkat di Tengah Pandemi
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) SMDR, Selasa (30/6/2020) juga
melaporkan, hingga Mei 2020, perseroan mencatat pendapatan 211,7 juta dolar AS atau meningkat 19 persen dari periode yang
sama tahun lalu.
Peningkatan kinerja tersebut merupakan hasil penerapan
strategi komposisi armada perseroan.
Pada 2019 lalu, SMDR melakukan penjualan beberapa unit kapal
yang memiliki produktivitas rendah dan melakukan peremajaan armada kapal baru.
Tahun 2020, proses peremajaan kapal terus berjalan baik
meskipun dalam situasi pandemi. Tercatat satuunit kapal sudah diterima dan
dioperasikan di Kuartal I. Pada Kuartal II, dua
unit kapal juga sudah berhasil
diluncurkan di Jepang dan satu kapal lagi direncanakan akan diluncurkan di
Semester II.
Sebagai perusahaan pelayaran, logistik dan transportasi,
Samudera Indonesia mengklaim, siap bekerja tangguh dalam berbagai kondisi yang
menantang.
Kompetensi kerja secara digital dan mobile senantiasa
ditingkatkan untuk tetap bekerja dengan produktif dan efektif diikuti dengan
peningkatan Standard Operational Procedure (SOP) dan protokol kesehatan.
RUPS itu juga yang
mengangkat Bani Maulana Mulia sebagai Direktur Utama dan Tara Hidayat sebagai
Direktur Sumber Daya Manusia.
Sedangkan, Masli Mulia yang sebelumnya menjabat sebagai
Direktur Utama bergabung ke dalam jajaran Dewan Komisaris.
RUPS juga memutuskan pembagian dividen dengan Rp 8 per saham
atau total sebesar Rp 26, 2 miliar.