eMaritim.com - PT ASDP Indonesia Ferry terus
mempertajam Corporate Plan, terutama arah dan target perusahaan lima tahun ke
depan, dari 2020 hingga 2024. Seluruh personel ASDP komit
menjadi perusahaan maju dan modern dengan pelayanan optimal
ke masyarakat pengguna jasa serta pemegang saham.
Bisnis ASDP ditargetkan dapat tumbuh dua kali lipat dari
perkiraan Rp2,6 triliun pada 2020 menjadi Rp5 triliun pada 2024. Manajemen
tidak menafikan jika pandemi Covid-19 memukul kelangsungan bisnis setiap
industri di Tanah Air, termasuk ASDP," kata Dirut ASDP Ira Puspadewi di
Jakarta.
Produksi dan pendapatan perusahaan merosot tajam, terutama di
bulan-bulan awal Covid-19 sekitar Maret hingga Mei 2020 dikarenakan pelayanan
penumpang dan kendaraan harus terhenti seiring pembatasan mobilitas
masyarakat.
Namun, ASDP terus berupaya menghadirkan layanan penyeberangan
yang semakin mudah, aman dan nyaman bagi pengguna jasa mulai dari pembelian
tiket, perjalanan di kapal hingga tiba di pelabuhan tujuan khususnya pada masa
adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi _Covid-19_ yang memastikan tetap
menerapkan protokol kesehatan dan keamanan baik di pelabuhan dan kapal secara
ketat.
Protokol kesehatan wajib diterapkan, mulai dari melakukan
desinfektan ruang publik dan kapal, pemeriksaan suhu tubuh, pengaturan
_physical distancing_ saat kendaraan dan penumpang akan masuk keluar maupun
berada di kapal, mewajibkan penggunaan masker bagi pengendara maupun petugas
saat berada di pelabuhan maupun di kapal, penyediaan wastafel dan _hand sanitizer_
serta pembatasan muatan penumpang maksimal 50 persen dari kapasitas
kapal.
Dan sebagai implementasi digitalisasi, kini pembelian tiket
ferry di 4 pelabuhan utama Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk hanya bisa
dilakukan melalui online via website www.ferizy.com atau aplikasi yang terdapat
di ponsel. Beli tiket via online semakin mudah, bisa melalui ponsel dan dapat
beli tiket mulai H-60 hingga maksimal 5 jam sebelum keberangkatan.
Tidak perlu antre lagi di pelabuhan, cukup _scan barcode_ yang
didapat saat beli _online_, lalu akan mendapat _Boarding Pass_ untuk naik
kapal. Apalagi, di masa adaptasi kebiasaan baru saat ini, pengguna jasa harus
senantiasa menjaga jarak (physical distancing) sehingga dengan membeli tiket
secara _online_, maka akan semakin mengurangi interaksi dengan petugas
loket.
Berbagai langkah inovasi dan peningkatan kualitas layanan bagi
pengguna jasa penyeberangan akan terus dilakukan ASDP, karena wujud kemerdekaan
sesungguhnya adalah masyarakat Indonesia mampu mengakses layanan transportasi
massal yang manusiawi, andal, mudah, cepat, aman dan nyaman. Layanan
penyeberangan dengan kualitas layanan prima menjadi hak setiap masyarakat,
termasuk mereka yang berada di pulau terluar sekalipun.