Tidak Terjadi Tumpahan Minyak Dalam Peristiwa Terbakarnya Kapal MV X- Press Pearl di Colombo -->

Iklan Semua Halaman

Tidak Terjadi Tumpahan Minyak Dalam Peristiwa Terbakarnya Kapal MV X- Press Pearl di Colombo

Ananta Gultom
04 Juni 2021

 

Photo source: Marinetraffic. Com

Dikabarkan  tidak ada tumpahan minyak dalam peristiwa terbakar dan tenggelamnya Kapal Container MV X-Press pada 19 Mei 2021 yang mengangkut bahan Kimia saat berlabuh jangkar menunggu sandar di luar pelabuhan Colombo. Kejadian ini telah dilaporkan dan telah dikonfirmasi oleh pesawat Dornier Penjaga Pantai India (dari Madurai) yang telah melakukan pengintaian udara setiap hari di daerah tersebut. Perlengkapan respons polusi tambahan sedang ditambah dengan ICG.


Dilansir dari media Wiinews. Com, operasi yang terkoordinasi antara India dan Sri Lanka, dilakukan untuk menanggapi potensi bahaya lingkungan, dinamai Sagar Aaraksha-II.


Penjaga Pantai India memantau dengan cermat situasi dan berkoordinasi dengan Angkatan Laut Sri Lanka, Penjaga Pantai, MEPA, dan otoritas lainnya untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang akan datang karena tenggelamnya kapal di dekat pantai. Formasi ICG tambahan di Kochi, Chennai, dan Tuticorin tetap siaga untuk bantuan segera, jika ada, menuju Tanggap Polusi.


ICG sebagai anggota aktif South Asia Co-operative Environment Program (SACEP) tetap berkomitmen pada tanggung jawabnya untuk menjaga lingkungan laut di wilayah tersebut.


Upaya pemadaman kebakaran pada kapal yang sudah mulai separuh tenggelam dilakukan sejak dini hari Rabu , namun air mulai masuk ke kapal dari sisinya, sehingga mempengaruhi draft/draftnya (bila draft normal kapal mengapung pada ketinggian normal) dan trim (bila trim normal, bagian depan di dekat mengapung pada tingkat yang sama). 


Upaya untuk menarik kapal tidak berhasil karena kapal yang rusak tenggelam, dengan bagian belakangnya menyentuh dasar laut. Diketahui, dasar laut di lokasi berada pada kedalaman 22 meter. Hanya beberapa bagian kapal yang lebih tinggi seperti suprastrukturnya (perpanjangan ke atas yang jelas naik di atas platform) yang terlihat di atas air. Kapal yang rusak juga sebagian miring ke satu sisi, karena masuknya air. 


Operasi penyelaman sedang dilakukan oleh penyelam Angkatan Laut Sri Lanka untuk melakukan inspeksi lambung bawah air. Pertimbangan teknis untuk menyelamatkan kapal juga sedang dilakukan oleh para penyelamat.  


Saat terbakar, kapal peti kemas itu membawa 1.486 peti kemas berisi bahan kimia yang tergolong International Maritime Dangerous Goods (IMDG). Di antara bahan kimia lainnya, kargo IMDG terdiri dari Asam Nitrat, Metanol, Metil Asetat, Sodium Hidroksida, dan manik-manik Polystyrene yang sangat mudah terbakar.