Pulau Masalembu, Menatap Masa Depan -->

Iklan Semua Halaman

Pulau Masalembu, Menatap Masa Depan

30 November 2021

Ketika menyebut nama Masalembu, banyak orang yang langsung mengaitkan pulau ini sebagai segitiga Bermudanya Indonesia dengan segala cerita mistis tentang kapal karam dan kapal hilang. Pulau yang terletak di utara Madura ini sebenarnya lebih tepat disebut sebagai persimpangan jalur kapal yang berlayar antara pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, sangat strategis sebenarnya. Memiliki pantai pasir putih, dengan air laut jernih Masalembu sebenarnya pulau yang cantik. Hanya saja kecantikannya belum didukung oleh akses dan sarana yang memadai.


Kehidupan penduduk Masalembu umumnya nelayan yang menggunakan perahu tradisional berukuran kecil. Pulau yang berbentuk kecamatan ini, masuk kedalam pemerintahan kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Walau masuk kedalam wilayah provinsi Jawa Timur yang tergolong maju, namun Masalembu selalu bermasalah dengan energi. Listrik yang di suply PLTD masih sering tersendat, SPBU hanya 2 untuk seluruh pulau serta minimnya jaringan internet. Bahkan listrik sudah lebih dari 1 tahun rusak, sehingga masyarakat harus membeli genset atau panel tenaga surya dengan uang masing-masing demi penerangan anak-anak mereka belajar dan kebutuhan kehidupan lainnya. Jika musim hujan, panel tenaga surya milik penduduk tidak bisa menghasilkan listrik, dan kehidupan dimalam hari menjadi seperti pulau Jawa pada tahun 70an.

Penduduk Masalembu sebagian besar berasal dari suku Madura dan Bugis, dan mereka hidup damai dalam segala ketebatasan yang ada.

Untuk akses keluar masuk pulau ada dari Surabaya dan Sumenep menggunakan kapal Tol Laut KM. Sabuk Nusantara. Tidak banyak mobil di Masalembu karena memang jalan umumnya hanya untuk dilalui sepeda motor.

Walau begitu, penduduk Masalembu juga sama seperti penduduk pulau lain di Indonesia. Mereka ingin mendidik anak mereka untuk bersekolah sampai jenjang tertinggi, dengan segala keterbatasan yang ada.

Pada 27 November lalu, Masalembu boleh berbangga karena 2 putri terbaik dari pulau itu berhasil diwisuda menjadi Perwira Pelayaran Niaga. 1 di Universitas Maritim AMNI Semarang dan satunya di Universitas Hang Tuah Surabaya.

          
.
Perwira Rio Rita Januari Hafandi yang merupakan lulusan jurusan KPN dari AMNI Semarang mengatakan kepada eMaritim saat diwawancara bahwa dia sangat ingin membangun kampung halamannya dengan bekerja menjadi pegawai kepelabuhanan di Masalembu

Menurut catatan eMaritim, Masalembu merupakan salah satu pelabuhan yang akan diserahkan pengelolaannya dari Ditjen Perhubungan Laut kepada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur. Sehingga kedepannya diharapkan akan banyak menyerap tenaga ahli kepelabuhanan dari putra putri daerah.

            

Dengan mulai banyaknya putra putri daerah yang bisa bersekolah dan lulus perguruan tinggi, Masalembu sangat membutuhkan darma bakti mereka untuk ikut membangun daerahnya ketimbang bekerja diluar pulau. Ini seharusnya menjadi catatan bagi pemerintah provinsi Jawa Timur, agar kelak lebih memperhatikan pemerataan pendidikan, penyerapan tenaga kerja serta penempatan putra putri daerahnya untuk ikut memajukan daerah masing-masing.