Mengapa Rasio Sukses Perwira Pelayaran Niaga Berbisnis di Bidang Maritim Sangat Besar? -->

Iklan Semua Halaman

Mengapa Rasio Sukses Perwira Pelayaran Niaga Berbisnis di Bidang Maritim Sangat Besar?

08 Januari 2022

(Untuk siswa sekolah pelayaran di seluruh Indonesia)

(Capt Gianluigi Aponte, sumber; MSC.com)


Ketika Captain Gianluigi Aponte masih menjadi nakhoda kapal, dia tidak pernah tahu bahwa suatu saat dia akan menjadi pemilik perusahaan pelayaran terbesar didunia. 


Meninggalkan karir sebagai nakhoda kapal pada 1970 dan beralih menjadi pemilik perusahaan pelayaran, dia membeli kapal pertamanya yang bernama MSC Patricia dengan pinjaman bank. Saat ini setelah 51 tahun berlalu, Mediterranean Shipping Company memiliki total armada sebanyak 591 kapal dan merupakan perusahaan pelayaran terbesar di dunia, melewati Maersk Line yang lama sebagai perusahaan pelayaran terbesar di dunia. Capt Gianluigi Aponte sendiri sekarang memiliki kekayaan senilai 11.500.000.000 USD. 


Apakah para perwira pelayaran niaga Indonesia memiliki kesempatan yang sama dengan Capt Gianluigi Aponte dalam meniti karir? Mari kita ulas sedikit mengenai hal ini. 


Menjadi pemilik kapal atau usaha dibidang maritim lainnya butuh beberapa hal dan bisa dilakukan oleh siapapun. Tidak ada keajaiban dalam usaha menuju kesana, yang ada hanya kerja keras, ulet dan menikmati proses yang dijalankan. Hal utama yang dibutuhkan untuk mencapai kesana tentu dimulai dari keberanian keluar zona nyaman sebagai perwira kapal, sebagai manager atau direktur perusahaan. Hanya sedikit manusia yang menjadi pengusaha langsung begitu dia lulus bangku sekolah. Keberanian dan perhitungan awal inilah yang diperlukan, karena kalau cuma sekedar berani tanpa perhitungan maka bisa dipastikan akan dapat hasil zonk


Mungkin ada baiknya hal ini dijadikan salah satu mata pelajaran disekolah-sekolah pelayaran di Indonesia. Karena kekhususan usaha-usaha dibidang maritim, maka hampir semua membutuhkan ijin khusus pula dari Kementerian Perhubungan. Tinggal bagaimana BPSDM mempersiapkan lulusan yang dibekali ilmu menjadi pelaut, menjadi pekerja pelabuhan (jurusan KLK), dan juga ilmu menjadi pengusahanya. 


Berikut adalah rangkuman hal-hal mendasar yang dibutuhkan untuk menjadi milyarder pengusaha kapal, dan tentunya ada banyak hal lain yang bisa dijadikan faktor pendukung kesuksesan menuju arah sana. 


1. Keberanian

2. Kemauan kerja keras

3. Komitmen

4. Network

5. Sedikit modal. 


Hampir semua perwira pelayaran niaga memiliki keberanian dan kemauan kerja keras, karena memang pendidikannya sudah menanamkan 2 hal tersebut sebagai modal awal taruna-taruninya. Bahkan rata-rata keberanian, kesabaran dan kemauan kerja keras mereka lebih baik karena adanya pendidikan karakter dan mental di asrama mereka masing-masing. 


Selanjutnya kita bahas 3 hal lain yang harus dikembangkan agar cita-cita tersebut bisa tercapai. 


Sangat jarang orang membeli kapal niaga tanpa ada kejelasan apa yang akan dikerjakan, apalagi membeli kapal menggunakan uang sendiri. Membeli kapal di Indonesia masih ibarat suatu misteri yang sulit terpecahkan akal sehat karena harganya yang minimal puluhan milyar per unitnya, bahkan kapal yang lumayan besar saja sudah berharga ratusan milyar. Jadi hampir pasti pembelian kapal-kapal niaga ini dibiayai oleh perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Bahwa dibutuhkan sedikit modal untuk pembelian itu, tentu merupakan keharusan. Apabila hadangan cuaca buruk bisa disiasati, tentu masalah ini juga ada caranya untuk bisa disiasati.


Kita sadari bahwa lingkungan dan society tempat dimana para perwira pelayaran niaga berada umumnya adalah di industri maritim. Disanalah tempat memulai segala sesuatu yang akan mengarah kepada enterpreneurship. Menjalin network adalah modal utama sebelum mulai dengan memiliki kapal atau usaha dibidang maritim lainnya. Setiap orang harus mencari jaringan penyewa kapal, pemilik muatan, operator kapal, keagenan kapal, regulator, klasifikasi sampai kepada pihak perbankan yang mendanai industri maritim. Hubungan dengan pihak-pihak itulah yang kelak akan menentukan awal perjalanan karir seorang menjadi pengusaha. Network, network and network, disinilah kunci kemenangan usaha bagi orang-orang yang memang sudah sejak awal sekolah dan bekerja dilingkungan tersebut. 


Untuk para perwira pelayaran niaga yang bercita-cita menjadi seperti Capt Gianluigi Aponte bisa memulai dengan lebih bersosial dengan pihak pelabuhan, perusahaan bongkar muat, pemilik kapal, asuransi, surveyor, klasifikasi. Jadilah perwira yang open minded, komunikatif dan jangan lupa save their numbers for the future. 


Selagi masih ditahap awal, harus sudah memiliki NPWP dan disiplin membayar pajak. Jangan pernah bermasalah dengan perbankan, apalagi sampai berhutang dan tidak membayar. Jangan sampai meninggalkan jejak buruk dimata perbankan, usahakan memiliki tabungan yang selalu bertambah setiap tahunnya walaupun tidak banyak. 


Sikap baik untuk selalu mendahulukan kebutuhan ketimbang keinginan adalah hal mutlak untuk membiasakan diri mengatur cash flow. Ini harus menjadi komitmen dalam diri, sebagai bekal nanti jika sudah harus melaksanakan komitmen sebagai bagian dari bisnis. Jangan silau dengan kemewahan, karena kemewahan pantang dibeli dengan kredit. Kebanyakan pelaut muda senang memamerkan mobil kreditnya, walaupun rumah masih mengontrak. Hindari ini. 


Teruskan bersosial dengan kalangan maritim yang suatu saat bisa memberikan kontrak kapal, mengajari cara berusaha, dan mencontohkan bagaimana cara kuat bertahan di tahap-tahap awal beralih profesi. Selagi masih merencanakan untuk menjadi pengusaha, teruslah membangun network. Tidak dengan berdiam diri, tetapi beranilah tampil sebagai perwira pelayaran niaga yang baik. Sekali lagi, tidak ada keajaiban dalam meniti karir. Mudah kan jika anda sudah memiliki 4 dari 5 persaratan yang disebut diatas?