Komentar
Jakarta 09/03/203, eMaritim - Hari Perempuan Internasional dengan tema "DigitALL: Inovasi dan teknologi untuk kesetaraan gender" dirayakan di seluruh sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa dan dunia.
Sekretaris Jenderal IMO, Mr. Kitack Lim, menekankan relevansi tema ini bagi industri maritim yang mengalami digitalisasi dan otomatisasi dengan cepat. Mr. Lim menyoroti pentingnya keragaman dan menghilangkan hambatan partisipasi, karena industri ini membutuhkan bakat terbaik.
Dia menegaskan komitmen IMO terhadap agenda keberlanjutan PBB dan khususnya Tujuan 5: "Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.
" Program Women in Maritime IMO juga diakui dalam mempromosikan partisipasi perempuan dalam industri maritim. IMO juga telah mendirikan Penghargaan Kesetaraan Gender untuk mengakui mereka yang memajukan pemberdayaan dan kesetaraan perempuan dalam sektor maritim.
Selain itu, IMO merayakan Hari Internasional untuk Perempuan dalam Maritim setiap tahun pada tanggal 18 Mei sebagai cara lain IMO bekerja untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di sektor maritim.
Pada perayaan Hari Perempuan Internasional tahun ini, staf IMO diundang untuk bergabung dengan sesi diskusi dengan jurnalis dan penulis terkenal, Mary Ann Sieghart, penulis buku "The Authority Gap: Why women are still taken less seriously than men, and what we can do about it.
" Diskusi yang dipandu oleh Mrs. Azara Prempeh, Direktur Divisi Administrasi/Kepala Staf, membahas tema "Mengecilkan Kesenjangan Kesetaraan Gender dalam Satu Generasi - Tantangan Global dan Tanggung Jawab Global".
Acara tersebut diikuti oleh sesi tanya jawab dari audiens. IMO berkomitmen untuk terus memperjuangkan kesetaraan gender dan memperkuat perwakilan perempuan dalam industri maritim melalui berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan. (AG24)
