1 ABK Indonesia di Kapal Evergreen Korban Upaya Pencurian Saat Labuh Jangkar di Pelabuhan Manila -->

Iklan Semua Halaman

1 ABK Indonesia di Kapal Evergreen Korban Upaya Pencurian Saat Labuh Jangkar di Pelabuhan Manila

Ananta Gultom
12 April 2023

 


Seorang kru kapal milik Evergreen Marine Corporation menjadi korban upaya pencurian. Kapal kontainer Ever Boomy berbendera Panama, dengan kapasitas 2.800 TEU, yang dioperasikan oleh perusahaan operator Taiwan tersebut sedang berlabuh jangkar di pelabuhan Manila ketika kejadian terjadi pada pukul 02.00 waktu setempat. Sejumlah pencuri berhasil naik ke kapal.


Kru yang menjadi korban adalah seorang kru berkebangsaan Indonesia yang sedang berpatroli di atas dek. Tangannya diikat dan dipukul beberapa kali di kepala oleh para penyerang. Kru tersebut mengaku bahwa para penyerang mencoba untuk menjatuhkannya ke laut, tetapi ia berhasil melarikan diri dan melaporkan insiden tersebut kepada kapten kapal.


Kapten kapal segera menghubungi Pihak Penjaga Pantai Filipina dan otoritas negara bendera Panama, serta mengumpulkan seluruh kru kapal di Anjungan kapal. Sayangnya, para perampok berhasil melarikan diri sebelum petugas penjaga pantai tiba di lokasi.


Dikabarkan tidak ada kru yang terluka dan tidak ada barang berharga yang hilang dari kapal Ever Boomy. Perusahaan juga menyatakan bahwa insiden ini tidak mengganggu jadwal pelayaran kapal.


Ever Boomy sebenarnya sedang melayani rute dalam Asia, yang mencakup Dalian, Tianjin Qingdao, Hong Kong, Shekou, Kaohsiung, Manila, dan Laem Chabang. Kapal ini telah meninggalkan Manila pada tanggal 6 April dan diperkirakan akan tiba di Laem Chabang pada hari Senin.


Tidak hanya itu, insiden ini juga menjadi bagian dari peningkatan kasus perampokan dan pencurian bersenjata terhadap kapal di Asia. Menurut Regional Cooperation Agreement on Combating Piracy and Armed Robbery against Ships in Asia, pada tahun 2022 dilaporkan terjadi 84 kasus perampokan dan pencurian di perairan Asia, naik 2% dari tahun 2021. Beberapa daerah seperti Selat Singapura, Bangladesh, Malaysia, dan Laut China Selatan mengalami peningkatan serangan, sementara insiden di Indonesia, Filipina, dan Laut Sulu-Celebes mengalami penurunan. Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan di perairan Asia guna melindungi kapal-kapal yang berlayar di wilayah tersebut.

( AG / source: shipsandports.com.ng)