87% Responden Pelaut Mengatakan Perlu Pelatihan Untuk Menangani Bahan Bakar Baru -->

Iklan Semua Halaman

87% Responden Pelaut Mengatakan Perlu Pelatihan Untuk Menangani Bahan Bakar Baru

Ananta Gultom
28 April 2023

 


Kebutuhan pelatihan bagi para pelaut di masa depan telah diungkapkan dalam sebuah kajian berjudul "The Future of Seafarers 2030: A Decade of Transformation" yang disponsori oleh DNV dan Singapore Maritime Foundation. Kajian tersebut melibatkan tinjauan literatur, konsultasi pakar, dan survei lebih dari 500 pelaut yang beroperasi di kapal muatan kering, kapal kontainer, dan kapal tanker. 



Hasil survei menunjukkan bahwa lebih dari 70% responden telah bekerja di industri ini selama lebih dari 11 tahun dan dua per tiga di antaranya memiliki pangkat perwira. Kebutuhan untuk pelatihan dalam menangani bahan bakar alternatif untuk dekarbonisasi serta digitalisasi menjadi sorotan utama dalam kajian ini.



Hampir 87% responden mengindikasikan kebutuhan untuk pelatihan parsial atau lengkap untuk bahan bakar baru seperti amonia, metanol, dan hidrogen, sedangkan lebih dari 75% akan memerlukan pelatihan untuk LNG, baterai, atau bahan bakar sintetis. Laporan tersebut merekomendasikan bahwa pelatihan dapat diprioritaskan untuk LNG dan baterai karena bahan bakar ini kemungkinan besar akan menjadi pilihan bahan bakar alternatif yang paling umum pada dekade ini.



Kebutuhan untuk pelatihan dalam menghadapi teknologi digital yang lebih maju juga terlihat, dengan 81% responden mengatakan perlu pelatihan parsial atau lengkap dalam otomatisasi lebih lanjut dari peralatan/sistem, sensor canggih, kecerdasan buatan, dan operasi jarak jauh. Namun, hanya 13% yang merasa bahwa mereka telah dilatih dengan baik dalam hal ini.



Pusat kontrol jarak jauh berbasis darat yang mampu mengoperasikan beberapa fungsi kapal secara remote mendapat respons yang kurang positif, dengan hanya 40% yang menganggap bahwa pusat tersebut akan memudahkan pekerjaan mereka.



"Digitalisasi dan dekarbonisasi bisa memberikan peluang untuk menarik generasi muda profesional yang berlayar di laut, asalkan jalur pengembangan karir yang berkelanjutan terlihat, dengan transisi dari karir di laut ke karir berbasis darat yang berkelanjutan," kata Tan Beng Tee, Direktur Eksekutif SMF. Dalam menghadapi transformasi industri yang dipicu oleh inovasi digital dan transisi bahan bakar, pelatihan dan pengembangan profesional yang berlayar di laut harus diprioritaskan untuk memastikan bahwa mereka memiliki kompetensi teknis untuk mengoperasikan kapal yang lebih canggih yang sedang dikembangkan.