Komentar |
| sumber foto: Reutes |
Saudi Aramco, raksasa minyak yang dikelola negara, akan mempertahankan pasokan minyak mentah ke kilang di Asia, meskipun berencana memangkas produksi sebesar 500 ribu barel per hari, sejalan dengan keputusan pemangkasan produksi dari negara anggota OPEC+ lainnya, seperti dilansir dari media Tankterminals. Com.
Menurut laporan Reuters yang mengutip sumber tanpa nama, Saudi Aramco akan tetap memasok volume kontrak penuh minyak mentah yang dimuat pada bulan Mei kepada pembeli Asia Utara. Namun, belum jelas apakah pengurangan produksi Aramco benar-benar akan mempengaruhi pasokan, ataukah hanya diumumkan untuk meningkatkan harga minyak.
Pemangkasan produksi OPEC+ secara keseluruhan, yang mencapai sekitar 1,16 juta barel per hari, akan dimulai pada bulan Mei dan berlangsung hingga akhir tahun.
Pengurangan ini dipimpin oleh Arab Saudi yang akan memangkas produksi sebanyak 500 ribu barel per hari, serta pemotongan produksi dari Irak, UEA, dan Kuwait.
Di samping itu, Saudi Aramco juga telah menaikkan harga jual resminya untuk semua penjualan minyak ke pelanggan Asia mulai bulan Mei, seiring dengan ekspektasi pasar yang mengharapkan pasokan yang lebih ketat.
Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi yang dimiliki oleh UEA juga telah memberi tahu setidaknya tiga pembeli Asia bahwa mereka akan memasok minyak mentah dengan volume kontrak penuh pada bulan Juni.
Harga minyak mentah berjangka sendiri mengalami sedikit perubahan pada pagi hari Senin, di mana minyak mentah WTI AS stagnan di angka $80,70 per barel, sementara minyak mentah Brent mengalami penurunan 0,2% menjadi $84,99 per barel.
