Demi Tingkatkan Penjualan Bahan Bakar Untuk Kapal Ocean Going, Pertamina Sinergikan 2 Anak Perusahaannya -->

Iklan Semua Halaman

Demi Tingkatkan Penjualan Bahan Bakar Untuk Kapal Ocean Going, Pertamina Sinergikan 2 Anak Perusahaannya

Ananta Gultom
15 Mei 2023

 


Pertamina telah meluncurkan program sinergi antara dua anak perusahaannya, yaitu Pertamina Patra Niaga dan Kilang Pertamina International, dengan tujuan meningkatkan penjualan bahan bakar ke kapal2 Ocean Going. 


Dilansir dari media Manifoldtimes.com, diberitakan dalam program ini, penjualan bahan bakar kapal akan dipasarkan oleh kedua perusahaan tersebut.


Dalam program baru ini, Pertamina akan memberikan keringanan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada penjualan bahan bakar kapal jenis Very Low Sulfur Fuel Oil (VLSFO) kepada kapal-kapal Ocean Going. 


Hal ini berarti PPN 11% yang sebelumnya dikenakan akan dicabut. Namun, keringanan ini hanya berlaku pada VLSFO yang dijual di tiga pelabuhan di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, dan Balikpapan, pada tahap awal peluncuran program ini. 


Kemudian, Pertamina berencana untuk memperluas program ini untuk mencakup penjualan Marine Gas Oil (LSMGO) dan meluaskannya ke pelabuhan lain di Indonesia.


Program baru Pertamina ini mirip dengan model bunker di China, di mana pada Februari 2020, pemerintah China mencabut PPN 13% pada fuel oil yang dijual ke kapal China dan asing yang terlibat dalam perdagangan internasional, di beberapa pelabuhan pesisir. 


Langkah ini bertujuan untuk membuat harga bahan bakar bunker di China, terutama VLSFO, lebih kompetitif dibandingkan dengan pelabuhan lain seperti Singapura.


Selain memberikan keringanan PPN, Pertamina juga merevisi mekanisme penetapan harga bahan bakar kapalnya dengan beralih dari model "harga berbasis biaya" menjadi sistem penetapan harga yang lebih terkait dengan pasar. 


Mekanisme penetapan harga berbasis biaya saat ini menekankan pada biaya produksi di tingkat pengolahan dan margin keuntungan, sedangkan sistem penetapan harga yang terkait dengan pasar akan mempertimbangkan lebih banyak faktor dasar pasokan dan permintaan di luar produksi dan operasi perusahaan.


Pertamina berharap bahwa program baru ini akan membantu meningkatkan penjualan bahan bakar kapal ke kapal-kapal Ocean Goings. . 


Sebelumnya, penjualan bahan bakar kapal ke kapal yang berlayar ke laut di Indonesia kurang diminati karena harga yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan pusat bunker regional lain seperti Singapura. Saat ini, perbedaan harga VLSFO di Jakarta dan Singapura mencapai $280/mt. 


Dengan memperkenalkan program baru ini, Pertamina berharap dapat memperkuat posisinya di pasar dan meningkatkan daya saing bahan bakar kapal Indonesia di pasar internasional.