Pertamina Berencana Produksi Biotanol Demi Kurangi Impor Bahan Bakar dan Emisi Karbon -->

Iklan Semua Halaman

Pertamina Berencana Produksi Biotanol Demi Kurangi Impor Bahan Bakar dan Emisi Karbon

Ananta Gultom
28 Juni 2023
Ilustrasi


PT Pertamina, perusahaan energi negara Indonesia, berencana memproduksi bioetanol dari tebu dan singkong serta memulai produksi hidrogen hijau menggunakan energi panas bumi. Indonesia, sebagai pengguna biodiesel kelapa sawit terbesar di dunia, berupaya memperkenalkan mandat bioetanol untuk bensin guna mengurangi impor bahan bakar dan emisi karbon, namun pasokan bahan baku menjadi kendala. 


CEO Pertamina, Nicke Widyawati, mengumumkan bahwa pada tahun ini akan diluncurkan produk baru berupa bioetanol berbasis tebu dan singkong. 


Mandat biodiesel negara ini telah menghemat miliaran dolar dari tagihan impor diesel. Pertamina berencana melakukan uji coba produksi hidrogen pada tahun 2023 di pabrik panas bumi di Ulubelu, pulau Sumatra, dengan target menghasilkan 100 kg hidrogen per hari. Indonesia memiliki potensi panas bumi yang besar, sekitar 27 gigawatt, namun kurang dari 10% dari potensi tersebut dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. 


Pertamina memiliki target ambisius untuk menggandakan atau melipatgandakan kapasitas panas bumi dalam lima hingga tujuh tahun ke depan, tidak hanya untuk listrik, tetapi juga untuk menghasilkan hidrogen hijau. 


Produksi hidrogen hijau telah dimulai oleh Pertamina. Perusahaan ini menegaskan bahwa mereka tidak pernah membeli minyak mentah dari Rusia yang telah dikenai sanksi oleh negara-negara Barat. 


Meskipun data pelacakan kapal menunjukkan adanya pengosongan minyak Rusia di Indonesia, umumnya muatan semacam itu dipindahkan ke kapal lain untuk pengiriman ke tempat lain.

Sumber: Reuters