Kapal-kapal yang Bunker di Singapura masih belum melaporkan masalah mesin akibat bahan bakar bunker terkontaminasi -->

Iklan Semua Halaman

Kapal-kapal yang Bunker di Singapura masih belum melaporkan masalah mesin akibat bahan bakar bunker terkontaminasi

Ananta Gultom
13 Agustus 2023

 

Photo source: splash247.com

Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura (MPA) telah mengkonfirmasi bahwa hingga Sabtu, 12 Agustus, belum ada insiden yang dilaporkan terkait kapal-kapal yang mengalami masalah mesin akibat bahan bakar bunker terkontaminasi yang dipasok di Singapura. Menanggapi pertanyaan dari publikasi bunkering Manifold Times, MPA memberikan wawasan tentang kasus kontaminasi bahan bakar laut VLSFO yang sedang berlangsung yang berasal dari Houston.


Menurut perusahaan pengujian bahan bakar laut VPS, di antara 14 kapal yang terkena masalah tersebut, dua di antaranya menerima minyak bahan bakar terkontaminasi di Singapura, sementara 12 kapal lainnya mengalami masalah di Houston. MPA telah berkolaborasi dengan VPS untuk mengumpulkan informasi rinci tentang dua kapal yang diduga menerima bahan bakar tercemar di Singapura, termasuk hasil pengujian untuk bahan bakar yang disuplai. Penyelidikan atas masalah ini sedang berlangsung, seperti yang dikonfirmasi oleh otoritas pelabuhan dalam pernyataannya kepada Manifold Times.


Lebih lanjut mengenai skenario kontaminasi, VPS sebelumnya telah menginformasikan pelanggan dan pasar secara umum tentang keberadaan isomer Dicyclopentadiene (DCPD) dalam pengiriman bahan bakar bunker VLSFO di Houston. Kontaminan ini terdeteksi menggunakan metode analisis GC-MS (Gas Chromatography - Mass Spectrometer) internal perusahaan.


Awalnya, VPS melaporkan bahwa sebelas kapal mengalami masalah operasional seperti kehilangan daya dan kegagalan propulsi di laut. Masalah ini disebabkan oleh kebocoran bahan bakar di komponen Unit Kontrol Injeksi (ICU) dan ketidakmampuan pompa bahan bakar untuk mencapai tekanan bahan bakar yang diperlukan, yang utamanya mempengaruhi mesin-mesin bantu daripada mesin utama. Bahan bakar VLSFO yang terkontaminasi ini dapat ditelusuri kembali ke satu pemasok bahan bakar tunggal di Houston.


Dalam pembaruan berikutnya, VPS mengungkapkan bahwa masalah kontaminasi bahan bakar telah memengaruhi total empat belas kapal. Kapal-kapal ini mengalami kerusakan pada mesin-mesin bantu dan sistem pengiriman bahan bakar, dengan dua belas kapal menerimanya di Houston dan dua kapal lainnya di Singapura, dengan bahan bakar yang disuplai oleh empat pemasok yang berbeda.


Layanan Analisis dan Penasehatan Bahan Bakar Bunker Lloyd's Register (FOBAS) juga menekankan tantangan bahan bakar VLSFO RM bermasalah yang berasal dari wilayah Teluk AS, terutama dari Houston dan New Orleans. Laporan dari kapal-kapal yang menggunakan bahan bakar ini mengindikasikan berbagai masalah dengan peralatan penyuntikan bahan bakar, termasuk kasus-kasus kehilangan daya secara total.


Summary:

  • Kontaminasi Bahan Bakar di Kapal: Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura (MPA) telah mengonfirmasi bahwa hingga 12 Agustus, belum ada laporan insiden terkait kapal-kapal yang bermasalah akibat bahan bakar terkontaminasi yang dipasok di Singapura. MPA berkolaborasi dengan perusahaan pengujian bahan bakar laut VPS untuk menyelidiki masalah ini.
  • Asal Kontaminasi dari Houston: Masalah kontaminasi bahan bakar VLSFO berasal dari Houston dan dipicu oleh isomer Dicyclopentadiene (DCPD) dalam pengiriman bahan bakar bunker. Di antara 14 kapal yang terkena dampak, dua di Singapura dan 12 di Houston, yang mengalami masalah operasional pada mesin dan sistem pengiriman bahan bakar.
  • Tantangan Global Bahan Bakar VLSFO: Layanan Analisis dan Penasehatan Bahan Bakar Bunker Lloyd's Register (FOBAS) mencatat tantangan yang dihadapi oleh bahan bakar VLSFO yang bermasalah, khususnya yang berasal dari wilayah Teluk AS, termasuk Houston dan New Orleans. Kapal-kapal melaporkan berbagai masalah dengan peralatan penyuntikan bahan bakar, termasuk kehilangan daya secara total.