Apa itu proses chartering kapal dan bagaimana cara kerjanya?
Proses chartering melibatkan penyewaan kapal untuk mengangkut barang atau muatan. Ini dapat dilakukan melalui berbagai jenis kontrak, di mana seorang penyewa (charterer) menyewa kapal milik pemilik kapal (shipowner) untuk perjalanan tertentu atau dalam jangka waktu tertentu guna membawa muatan mereka.
Proses ini mencakup negosiasi syarat dan ketentuan, verifikasi kecocokan kapal, serta memastikan semua persyaratan hukum telah dipenuhi.
Apa itu orders dan positions dalam dunia pelayaran?
Orders dan positions adalah istilah penting dalam konteks pelayaran.
Order merujuk pada instruksi yang diberikan kepada nahkoda atau awak kapal terkait penanganan muatan dan tugas operasional.
Position menunjukkan lokasi atau status kapal pada waktu tertentu, yang sangat penting untuk perencanaan dan pelaksanaan pelayaran secara efektif.
Mengapa inspeksi kapal penting sebelum pelayaran?
Melakukan inspeksi menyeluruh sebelum pelayaran sangat penting untuk memastikan bahwa kapal layak laut dan aman untuk perjalanan.
Ini mencakup pemeriksaan lambung kapal, mesin, peralatan keselamatan, serta sistem di atas kapal guna mencegah kegagalan mekanis atau masalah keselamatan selama pelayaran.
CHECK BEFORE FIXING !
1. Legalitas dan Dokumen Kapal
- Sertifikat legal kapal (sertifikat keselamatan, klasifikasi, registrasi)
- Dokumen asuransi (P&I – Protection & Indemnity insurance)
- Surat izin berlayar
- Kepemilikan dan operator kapal
2. Kondisi Kapal
- Kondisi fisik kapal (struktur, dek, palka, crane, dll.)
- Perawatan rutin dan inspeksi terakhir
- Kondisi alat pemuatan/pembongkaran (jika ada)
3. Spesifikasi Teknis Kapal
- Kapasitas muatan (DWT / GT / NT)
- Dimensi kapal (panjang, lebar, draft)
- Jenis kapal (kapal kargo umum, kontainer, bulk carrier, dll.)
- Kapasitas crane
- Draft/air draft
- Kecepatan pelayaran dan konsumsi bahan bakar
4. Riwayat Kapal dan Reputasi
- Riwayat pelayaran dan catatan kecelakaan atau kerusakan
- Reputasi pemilik/operator kapal
- Feedback dari penyewa sebelumnya
5. Ketersediaan dan Jadwal
- Kapan kapal tersedia
- Rute dan pelabuhan yang bisa dilayani
- Estimasi waktu (ETA) untuk menentukan Laycan
6. Biaya dan Syarat Sewa
- Jenis sewa: time charter, voyage charter, atau bareboat
- Biaya sewa dan struktur pembayaran
- Biaya tambahan (bunker, pelabuhan, handling)
- Klausul force majeure atau pembatalan
7. Crew Kapal
- Lisensi dan pengalaman crew
- Jumlah dan kewarganegaraan
- Bahasa yang digunakan
8. Perjanjian Charter Party
Periksa kontrak Charter Party (C/P) dengan detail:
- Deskripsi kapal
- Durasi sewa
- Tanggung jawab masing-masing pihak
- Klaim dan penyelesaian sengketa
Apa saja prosedur standar penanganan muatan?
Sebelum kapal berlayar, prosedur penanganan muatan sangatlah penting. Ini mencakup proses pemuatan, pengamanan, dan pembongkaran muatan dengan benar untuk mencegah kerusakan selama pengangkutan.
Mematuhi protokol penanganan muatan juga memastikan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan serta mengoptimalkan distribusi ruang dan berat di atas kapal.
Apa yang terjadi di akhir pelayaran?
Setelah pelayaran selesai, terdapat sejumlah kegiatan pasca-pelayaran yang penting dilakukan.
Ini mencakup pembongkaran muatan, analisis pelayaran, peninjauan statistik kinerja, dan persiapan kapal untuk charter berikutnya.
Penting juga untuk menilai kerusakan apa pun dan melakukan perawatan yang diperlukan agar kapal siap untuk pelayaran selanjutnya.
Ditulis Oleh: Oggy Hargiyanto / Pelaku Bisnis ( PT. Escorindo )