Pengenalan Dasar Chartering: Perspektif Akademik untuk Profesional Maritim -->

Iklan Semua Halaman

Pengenalan Dasar Chartering: Perspektif Akademik untuk Profesional Maritim

Ananta Gultom
13 Juli 2025


Dalam dunia pelayaran komersial, chartering merupakan salah satu pilar utama yang menghubungkan kapal dengan kargo dalam sistem bisnis global. Materi ini ditujukan bagi Anda yang ingin memahami dasar-dasar chartering dan mempertimbangkan karier baru di sektor niaga laut.


1. Pemain Utama dalam Chartering

Tiga pihak utama dalam proses chartering adalah:

  • Shipowner: Pemilik kapal, menyediakan ruang atau kapal utuh.

  • Charterer: Penyewa kapal/ruang untuk mengangkut kargo.

  • Shipbroker: Perantara profesional yang menghubungkan pemilik kapal dengan penyewa melalui negosiasi.


Terdapat pula berbagai tipe broker seperti:

  • Owner’s Broker (mewakili pemilik kapal),

  • Charterer’s Broker (mewakili penyewa),

  • Competitive Broker (netral, mempertemukan kedua pihak).


2. Jenis-jenis Charter


  1. Voyage Charter
    Kapal disewa untuk satu perjalanan tertentu. Semua biaya (kapal, kru, bahan bakar, pelabuhan) ditanggung pemilik kapal. Charterer hanya membayar freight.

  2. Time Charter
    Kapal disewa untuk jangka waktu tertentu. Charterer menanggung biaya variabel (bahan bakar dan biaya pelabuhan), sedangkan pemilik menanggung biaya tetap.

  3. Trip Time Charter
    Kombinasi voyage dan time charter. Biaya ditanggung seperti time charter, tetapi durasinya tergantung lamanya perjalanan.

  4. Bareboat (Demise) Charter
    Charterer menyewa kapal beserta kendali penuh (termasuk pengelolaan kru dan operasi), biasanya untuk jangka panjang (5–20 tahun). Dapat mencakup opsi pembelian kapal.

  5. Consecutive Voyage Charter
    Penyewaan untuk sejumlah perjalanan berulang dalam rute yang sama (mis. ekspor batubara rutin dari Australia ke Hongkong).

  6. Contract of Affreightment (COA)
    Perjanjian jangka panjang untuk mengangkut sejumlah besar kargo selama periode tertentu, menggunakan satu atau beberapa kapal. Fleksibel dan efisien bagi kedua belah pihak.


3. Jenis Kapal & Kargo


Dry Bulk Ship Sizes:

  • Handysize: 20.000–40.000 DWT

  • Handymax/Supramax: 40.000–60.000 DWT

  • Panamax: 60.000–80.000 DWT

  • Capesize/VLOC: >125.000 DWT


Tanker Classifications:

  • MR/LR1/LR2: Untuk produk olahan dan crude oil

  • VLCC/ULCC: Untuk crude dalam volume besar


Jenis Kargo:


  • Unitized Cargo: Kargo terbungkus, seperti peti kemas

  • Bulk Cargo: Cair (LNG, minyak nabati) atau kering (batubara, gandum)


4. Komponen Biaya Pengoperasian Kapal (CO-PVC)


C = Capital Cost: Biaya pembelian kapal


O = Operating Cost: Gaji kru, suplai, perawatan, asuransi


P = Periodic Cost: Biaya docking, inspeksi berkala (sesuai SOLAS)


V = Voyage Cost: Bahan bakar, pilotage, kanal (Suez, Panama)


C = Cargo Handling: Biaya bongkar-muat (tergantung pada ketentuan: liner terms vs FIO)


5. Hubungan antara Jenis Charter dan Biaya


Jenis Charter Biaya Tetap (CO+P) Biaya Variabel (V+C)
Voyage Pemilik Kapal Pemilik Kapal
Time Pemilik Kapal Charterer
Bareboat Pemilik Kapal Charterer (hampir semua)


Pendidikan Maritim Modern

Pemahaman akan dasar-dasar chartering sangat penting bagi siapa pun yang ingin menapaki dunia pelayaran komersial, baik sebagai praktisi, pengambil keputusan, maupun akademisi. Chartering bukan sekadar transaksi sewa kapal, tetapi merupakan core business dalam logistik laut global. (AG)


"Dengan memahami struktur biaya dan kontrak charter, kita tidak hanya menjadi pelaut yang tangguh, tetapi juga profesional niaga laut yang cerdas."