Komentar
Jakarta, eMaritim.com - Kementerian Perhubungan, melalui Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha, menyoroti peran penting pelaut sebagai pekerja kunci dan kontributor penting bagi ekonomi negara. Selama pembukaan kampanye keselamatan berlayar pada Hari Pelaut 2023, yang diadakan di Indonesia, Toha menekankan tema "Oceans Worth Protecting atau Lautan yang Layak Dilindungi," yang terinspirasi oleh fokus Organisasi Maritim Internasional tentang "Kontribusi Pelaut dalam Melindungi Lingkungan Laut" untuk Hari Pelaut Internasional 2023.
Toha menjelaskan bahwa tema yang dipilih bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang keselamatan berlayar dan perlindungan maritim di Indonesia.
Ia secara khusus menyebutkan adanya polusi laut, seperti tumpahan minyak, di Bintan, sebuah wilayah yang berbatasan dengan Singapura, dan mendorong individu untuk segera melaporkan kejadian tersebut. Toha mengundang para regulator, operator, dan masyarakat yang menggunakan layanan transportasi laut untuk aktif berpartisipasi dalam menjaga kelangsungan laut.
Selain itu, Toha menekankan peran masyarakat dalam melindungi lautan dengan mempromosikan kesadaran akan keselamatan berlayar dan mengurangi polusi plastik, yang merupakan ancaman serius bagi kehidupan laut di Indonesia.
Sebagai penghargaan atas prestasi luar biasa, Toha memberikan penghargaan kepada dua pelaut perempuan Indonesia—salah satunya melayani di daerah terpencil dan yang lainnya di kapal penumpang. Ia mengungkapkan kebanggaannya atas keberanian para pelaut perempuan ini, yang dengan berani melintasi badai laut untuk memastikan konektivitas dan mengantarkan pasokan penting kebutuhan logistik ke daerah-daerah perbatasan terdepan, terluar, dan terpencil (dikenal sebagai daerah 3T).
Secara keseluruhan, kampanye keselamatan berlayar bertujuan untuk menjamin perjalanan laut yang aman dan nyaman di seluruh perairan Indonesia.
