Komentar |
| Source: Ilustrasi foto fm adj.com |
Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) diberikan penghargaan khusus dari Badan Keamanan Maritim Indonesia (Bakamla) atas bantuan mereka dalam menyita minyak mentah senilai US$305 juta (RM1.3 miliar) selama operasi bersama.
Direktur Divisi Penegakan dan Koordinasi MMEA, Laksamana Madya Aminuddin Abdul Rashid, mengatakan insiden tersebut terjadi pada tanggal 7 Juli pukul 7.30 pagi ketika Bakamla mendeteksi aktivitas mencurigakan antara dua kapal di perairan dekat Natuna Utara.
"Bakamla telah menemukan kapal berbendera Iran yang sedang melakukan transfer minyak kapal ke kapal berbendera Kamerun tanpa izin.
"Kapal Iran, MT Arman 114, membawa 272.569 metrik ton minyak mentah ringan, bernilai 4,6 triliun rupiah (RM1.3 miliar).
"Kapal tersebut kemudian mencoba melarikan diri dan berlayar ke perairan Malaysia; Bakamla kemudian meminta bantuan dari MMEA, di mana kami kemudian mengerahkan tim Tugas Khusus dan Penyelamatan (Star) kami untuk menangkap kapal tersebut," katanya.
Ini dikatakannya dalam konferensi pers bersama setelah upacara pemberian penghargaan di markas MMEA di Johor, pada hari Sabtu (29 Juli).
Turut hadir Kepala Bakamla Dr. Aan Kurnia, Komandan Polisi Coast Guard Singapura (SPCG) SAC Cheang Keng Keong, dan Direktur Maritim Johor Laksamana Pertama (Maritim) Nurul Hizam Zakaria.
Operasi bersama antara MMEA dan Bakamla berhasil menangkap 28 anggota kru dan tiga penumpang MT Arman pada pukul 2 siang pada hari yang sama, tambahnya.
Tindakan ini menunjukkan kerjasama yang baik dalam bidang keamanan maritim dan menggarisbawahi pentingnya kerjasama internasional dalam mengatasi pelanggaran maritim serta memastikan keamanan perairan di wilayah ini.
