Komentar
Monako, emaritim.com – Pemilik Scorpio Bulkers telah mencapai kesepakatan secara prinsip dengan pemberi pinjaman untuk mengubah perjanjian likuiditas minimum dan mengurangi pembayaran pokok masa depan di bawah fasilitas kredit.
Seperti yang dilansir worldmaritimenews.com Penurunan ini berhubungan dengan semua pinjaman yang lebih besar dari USD 50 juta dan USD 850.000 per kapal, ke tingkat yang baru dari yang lebih besar dari USD 25 juta dan USD 700.000 per kapal.
Dalam pertukaran untuk membuat pembayaran pokok muka sekitar Rp 41,2 juta, perusahaan telah sepakat untuk memotong pembayaran kembali pokok masa depan USD 67.900.000 di agregat.
Selain itu, Scorpio juga sepakat dengan galangan kapal untuk menunda pengiriman dua kapal ULTRAMAX dan enam kapal Kamsarmax dalam pembangunan sekitar enam bulan setiap. kapal ini, sebelumnya diharapkan akan diserahkan antara Maret 2016 dan September 2016 sekarang diharapkan akan diserahkan antara September 2016 dan April 2017. Berdasarkan penundaan ini, USD 0,7 juta yang sebelumnya diharapkan akan dibayar untuk galangan kapal selama 2016 kini didorong untuk 2017.
Perusahaan juga membuat kesepakatan dengan galangan kapal di China untuk mengurangi harga yang harus dibayar di bawah angsuran terakhir dari kontrak konstruksi untuk dua operator ULTRAMAX massal akan diserahkan pada Q2 2016 sekitar USD 0,9 juta di agregat.
Secara terpisah, Scorpio diberitahu tentang penghentian time charter-in kontrak, terhitung sejak 19 Maret 2016, empat kapal (satu kapal Post-Panamax, satu kapal ULTRAMAX, satu kapal Supramax dan satu kapal Handymax) untuk pembayaran satu kali sebesar USD 10 juta. (Rhp) (Sumber Foto: Worldmaritimenews.com)
